Kumpulan Puisi Kang Thohir Tentang Kehidupan
Sulit Dipersulit
Sulit bagiku untuk menggugat cerai
Banyak hijab dan manipulasi
Hingga dipersulit
Banyak ngurusi
Duh, nggak bisa tidur terus mikiri
Hanya ingin terlepas darinya
Tapi kok ya sulit
Hem!
Brebes, 01 Oktober 2024
Kejam Dan Licik
Aku tak kuat menahan semua ini
Harus menanggung semua kesalahan
Yang ia perbuatkan
Aku hanya sebagai tameng untuk kesalahannya
Sehingga aibnya tidak ketahuan
Sungguh kejam dan licik
Membuat aku sulit menelisik
Dan aku terjerembap pada skenarionya
Hem, sangat parah dan sadis
Membuat aku menangis
Brebes, 02 September 2024
Mencekam Dan Mencekam
Mencekam dan mencekam
Ribut masalah warisan dan dunia
Hingga banyak yang tenggelam
Menyalahkan orang di antara keluarga
Akibat iri dan dengki menjadi buram
Tak ada balas kasihan
Yang ada hanyalah kedengkian dan keangkuhan
Apakah itu makna dari kekeluargaan?
Hanya sebuah ilusi tak bertepian
Hingga bisa menjadi kemunafikan
Ataukah suatu kebencian
Merusak tali persaudaraan
Ataukah sebuah kepalsuan
Atas segala keadaan dan kepaksaan
Entahlah, aku hanya menatap kebingungan
Brebes, 03 Oktober 2024
Aku Jenuh
Terkadang aku ingin bebas
Tapi hati ini terasa tak lepas
Membuat aku terbelenggu
Di antara pahit dan pilu
Apakah aku harus pergi untuk menjauh?
Entahlah, membuat aku jenuh
Banyak masalah penuh
Hem, kian rapuh
Brebes, 04 Oktober 2024
Selimut Yang Berbahaya
Terkadang selimut ada di mana-mana
Namun yang paling berbahaya adalah ada musuh di dalamnya
Bisa saja berpura-pura membelaku
Namun dikesempatan lain mereka menusukku
Karena mereka musuh bermuka dua
Sulit 'tuk membedakannya
Teguran sapa hanya bersandiwara
Sayangnya adalah rayuan mautnya
Cintanya penuh palsu
Senyumannya penuh rasa dendam dan kejam
Ketika sepi mereka menikam
Sungguh mencekam
Mahir berkata-kata yakin dan halus
Ternyata mereka adalah penipu alus
Berpura-pura elus-elus
Ternyata seorang tikus yang rakus
Ambisius
Untuk menguasai dunia penuh taktik bulus
Oh, fulus
Brebes, 05 Oktober 2024
Kemasukan Tulang Ikan
Leher ini kemasukan tulang ikan
Sampai sekarang masih nyangkut
Aku pun terasa tersiksa dan kesakitan
Hingga aku bingung untuk mencabut
Brebes, 06 Oktober 2024
Apa-Apa Itu Dipersulit
Terkadang kalau soal urusan hukum negara
Sangat susah dan rumit
Makanya aku harus tangguh dan kuat
Karena apa-apa itu dipersulit
Mungkin ada yang sabotase?
Hingga aku terjebak di lingkaran ini?
Entahlah, sampai kapan aku terus begini
Aku sudah muak dan hampir putus asa
Dengan pernikahan ini
Brebes, 06 Oktober 2024
Hilang Nurani
Soal perkara warisan orang hilang nurani
Hingga mempunyai sifat iri dengki
Apalagi dibarengi dengan taktik politik licik
Hingga memanipulasi data yang ditarik
Sulit untuk dipercaya
Antara kebenaran dan kesalahan
Hanya sebuah bukti yang tahu
Mungkin ada kata yang semu
Di situlah kita harus waspada dengan itu
Brebes, 06 Oktober 2024
Batin Ini Resah Gelisah
Bagaimana aku bisa tenang
Sedangkan batin ini resah dan gelisah
Mana mungkin jiwa melayang
Sedangkan aku masih terbayang-bayang
Aku terasa terjerembap pada drama
Hingga aku tak bisa keluar di jeruji
Penuh kebohongan yang memanipulasi
Setelah kutahu dengan bukti
Entahlah, aku bisa keluar atau tidak?
Sungguh kejam mereka itu
Hanya demi anaknya itu
Ataukah dalangnya adalah bapaknya sendiri?
Sungguh tak mempunyai nurani
Terlalu dimanja hingga tak sadarkan diri
Ego, gengsi, paling merasa, sok jual mahal, licik, dusta, tak pernah bersyukur, banyak maunya, kemayu, dll.
Hingga ia lupa dengan dirinya
Itulah politik mereka
Sangat cerdik dan tata
Hem, sangat kejam mereka
Menutupi semua itu dariku
Brebes, 06 Oktober 2024
Pelik Dan Mencekik
Terkadang aku bingung untuk mempercayai orang terdekatku
Apakah mereka benar-benar baik atau tidak?
Ataukah hanya berpura-pura saja?
Makanya dari itu aku harus waspada
Untuk memilih dan menyelusuri
Takutnya ada keburukan atau kejahatan yang menghampiri
Karena zaman sekarang sulit dipercayai
Banyak orang munafik dan licik
Terkadang berpura-pura simpatik
Padahal ada maksud lain yang menarik
Hem, sungguh pelik dan mencekik
Brebes, 06 Oktober 2024
Terserahlah!
Medsos itu adalah tempat pamer foto atau muka
Makanya jangan sampai lupa
Kita bermain medsos hanya untuk menatap foto dan informasi
Terkadang bisa dikatakan ajang pameranlah
Kalau aku dikatakan pamer itu pasti
Wong tujuannya aku posting foto supaya dilihat koh
Masa posting foto tak ingin dilihat ngapain posting dimedsos mending disimpan saja
Tapi takut memorinya penuh
Makanya aku posting deh dimedsos buat dokumentasi
Dibilang pameran dan sok, ya terserahlah!
Hehehe
Brebes, 07 Oktober 2024
Menyapa Luka
Biarkan aku dikatakan sok gaya
Omongan-omongan mereka
Aku hanya menatap asa
Aku ini siapa?
Biarkan aku menyapa luka
Tangis mengiris jiwa
Aku harus kuat lapangkan dada
Meski ada banyak di luar sana menjelek-jelekkanku
Namun aku tetap menggebu
Di antara resah gelisah yang mengganggu
Hingga aku terbelenggu
Hidup terasa bingung dan tak menentu
Brebes, 07 Oktober 2024
Flaying Victim Depan Mata
Berfikir untuk menata masa depan
Namun ada banyak hijaban
Terlena akan banyak masalah
Hingga bingung aku melangkah
Menerkam asa hingga aku susah
Duh, payah!
Mencabik-cabik semua raga
Menyakitiku tak kira-kira
Sungguh manusia durjana
Mementingkan egonya saja
Flaying victim di depan mata
Sungguh penuh drama
Brebes, 07 Oktober 2024
Penuh Misteri Dan Menyiasati
Aku menatap mereka penuh misteri
Sulit dicerna dan dimengerti
Seperti ada yang ditutup-tutupi
Entah, apa? Dan apa yang disembunyi?
Sungguh membuat aku pusing diri
Menghadapi semua ini
Tak bisa aku telusuri
Mereka sangat mahir menyiasati
Brebes, 07 Oktober 2024
.
Pahit Dan Semu
Terkadang aku menatap diheningan
Menatap penuh kejenuhan
Hidup ini membuat aku deg-degan
Sulit dicerna ketika aku memikirkan
Sungguh membuat aku tak bisa bebas
Membuat tak leluasa terbang lepas
Terlalu lama aku terbelenggu
Di antara pahit dan semu
Brebes, 07 Oktober 2024
.
Mencekik Atma Ini
Pahit akan realita kehidupan
Tak bisa dipisahkan
Denyut-denyut menghampiri
Menatap di mana aku mencari
Apakah hanya ilusi?
Di balik asa dan jeruji besi
Menapaki jalan yang menghalangi
Pilu dan mencekik atma ini
Aku termangu memandangi
Pernak-pernik kehidupan ini
Terbelenggu oleh duri-duri
Kian keras kian kuat 'tuk menghampiri
Brebes, 07 Oktober 2024
Menyentuh Jarak Jauh
Ada yang menyentuh dari jarak jauh
Entah itu siapa yang menyentuh
Dari alam ghoib laksana telepati
Ada pesan-pesan menghampiri
Dari bahasa ruh merasuk ke hati
Entahlah, mungkin hanya sebuah ilusi
Atau aku hanya depresi
Brebes, 07 Oktober 2024
Moyokin Aku
Banyak yang moyokin aku
Mereka kata si dia
Yang moyokin aku ora kira-kira
Aku pun hanya bisa diam membisu
Meski aku sakit menahannya
Mereka pun hanya benci sama aku
Tak tahu permasalahannya seperti apa
Hem, ya sudahlah
Hanya bisa pasrah
Brebes, 08 Oktober 2024
.
Tak Kira-Kira
Mereka membenciku karena keburukanku
Memang aku ini pendosa
Banyak salahnya
Apakah aku bisa bahagia?
Aku hanya tersenyum saja
Itu sudah luar biasa
Mereka diam saja aku sudah bahagia
Kenapa banyak omongan
Hingga menebas harapan
Entahlah, aku hanya menatap diam
Meski hati ini dirundung duka luka
Hem, sakitnya tak kira-kira
Brebes, 08 Oktober 2024
Menahan Semua Rasa
Perih mencabik-cabik dada
Perasaan naik turun
Di antara resah dan gelisah
Membumbung tinggi tak menurun
Menatap mentari kian panas
Hatiku juga panas
Hingga aku tak berdaya
Menahan semua rasa
Pilu, luka, sakit, perih, menderita, tersiksa
Semua sudah aku rasakan
Hanya menatap asa
Di mana aku bisa bahagia
Dengan segala keindahan dan cinta
Brebes, 08 Oktober 2024
Penyelesaian Saja
Lepas semua rasa itu
Kini hanyalah penyelesaian saja
Mengurus semua terbelenggu
Aku akan berusaha untuk bebas
Di balik peristiwa sadis
Aku pun ingin merintis
Meski pahit aku akan tetap optimis
Melawan semua sendu dan sembilu
Semoga tak ada lagi sendu yang membelenggu
Brebes, 08 Oktober 2024
Kumelangkah
Anggapan tak ada kenyataan
Akan merusak tali persaudaraan
Meski kita satu arah
Namun semua karena anggapan salah
Sehingga sulit menjalin dan melangkah
Entahlah
Sungguh aku tak kusangka
Mereka setega itu 'tuk memecah belah
Hanya angan yang menjadi arah
Kumelangkah
Brebes, 08 Oktober 2024
Pernyataan Sepahit Ini
Politik permainan yang sangat hebat
Sehingga aku begitu sulit sangat
Mengelabuhi yang ada di sekitarnya
Untuk menutupi segala keburukannya
Sungguh manusia jahat
Seharusnya tak seperti itu
Jika mereka masih punya nurani
Jangan menyakiti
Tapi entahlah
Hanya bisa mengelus dada
Menatap semua kenyataan sepahit ini
Brebes, 08 Oktober 2024
****
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
Pilihan