Sajak-sajak Gus Al_sya, Pontianak
Samir Abdurohman Syarif dengan nama pena Gus Al_sya asal dari Kalimantan Barat, Pontianak. Kini sebagai mahasiswa UNIA (Universitas Al-Amien Prenduan) semester lima dan sekarang berkecimpung di organisasi AJMI (Aliansi Jurnalis Muda Islam)
*****
Tinta dari Darah Pahlawan
Di bawah langit Nirmala,
Menetes darah yang tak usai,
Menjadi tinta pahlawan,
Tuk menuliskan banyak riwayat perjalanan.
Di tanah merah, di bawah naungan bendera,
Luka-luka mereka jadi saksi sejarah.
Setiap tetes darah, puisi dalam keheningan,
Menggoreskan kisah di permukaan waktu,
Kisah yang terukir dalam sunyi,
Sejarah abadi dalam malam yang pekat.
Dan setiap hembusan angin,
Tergema nama-nama tercinta,
Mengingatkan kita pada keberanian,
Yang terpatri dalam jiwa dan ingatan.
Gus Al_sya
Kenangan Yang Tertinggal
Kisah kita sudah lama berlalu, tapi kenangan masih tersisa.
Hei, pernahkah kamu terpikir untuk mengulang semuanya?
Mengulang rasa manis yang ternyata pedas juga.
Dulu, hanya dengan melihat senyummu,
mendengar tawamu, aku sudah bahagia.
Sesederhana itu.
Tapi lucu, aku masih terjebak di masa lalu,
sementara kamu sudah lari kencang, meninggalkanku di sini.
Ya, mungkin aku memang terlalu serius,
padahal cuma aku yang masih terjebak di sini.
Sementara kamu?
Ah, kamu sudah tak pernah menengok ke belakang lagi, kan?
ya.. sudahlah, lupain aja
Gus Al_sya
Cahaya Di Lembah Taif
Di lembah Taif, aku datang membawa cahaya,
Menggenggam kasih yang tak terbatas, menawarkan surga yang tak bertepi.
Namun, apa yang kuterima? Hujan batu dan luka nan perih tak berujung,
Darahku menetes, membasahi tanah yang dulu kucinta.
Setiap langkahku berat, setiap nafas terasa pedih,
Aku datang untuk menyelamatkan, tapi mereka menolak dengan amarah dan kebencian.
Pepohonan menangis, debu-debu bumi meratap lirih,
Melihat keningku berdarah, hatiku terluka, namun tetap kuucapkan maaf dari hati yang perih.
Aku tak marah, hanya sedih,
Melihat jiwa-jiwa yang masih terjebak dalam kegelapan.
Apakah cintaku tak cukup besar?
Apakah pengorbananku tak layak untuk sebuah harapan?
Di balik derita, kuucapkan doa,
Agar suatu hari mereka melihat cahaya.
walau hati ini hancur, kasihku tak pernah pudar,
Di setiap tetes darah yang jatuh, tersimpan doa-doa yang tak pernah lelah
Gus Al_Sya
Air Mata Palestina
Di tanah yang terluka,
Air mata jatuh dari langit yang kelabu,
Anak-anak tanpa senyum, tanpa tawa,
Mereka bertanya-tanya, "Mengapa dunia diam membisu?"
Di setiap sudut, ada tangis yang tercekik,
Tangan-tangan kecil menggenggam harapan yang retak,
Di bawah reruntuhan mimpi, mereka terisak,
Merindukan damai yang tak pernah mendekat.
Langit Palestina, merah oleh nyala api,
Tanahnya hitam oleh bayangan penderitaan,
Anak-anak berjalan di antara serpihan peluru,
Mata mereka kosong, mencari hangatnya pelukan.
Setiap teriakan ibu yang kehilangan,
Adalah jeritan jiwa yang tak pernah berhenti,
Setiap tetes air mata manjadi sungai yang dalam,
Mengalir membawa kisah nestapa, tak terperi.
Di bawah bintang-bintang yang pudar,
Mereka berdoa dalam bisu,
Namun, keadilan terasa jauh,
Seperti mimpi yang tak bisa disentuh.
Palestina menangis,
Tangisnya adalah air mata dunia,
Namun, di balik semua derita,
Terselip harapan pada setiap nyawa.
Untuk masa depan yang mereka harap datang,
Di bawah langit yang kembali terang.
Gus Al_sya
Tetesan Darah Didalam Cinta Abadi
Embun suci di padang pasir Thaif yang merana
Engkau hantarkan kebaikan dalam kepedihan
Tak terhingga sakit yang kau rasakan
Namun cinta dalam doamu tetap menyala terang
Laksana rembulan yang tak pernah padam
Laksana api yang terus berkobar
Dan layaknya angin yang menenagkan
Rasul pilihan, teguhlah dalam perjuangan
Tak berhenti ditengah jalan meskipun cobaan menyerang
Setiap tetesan darah yang engkau korbankan
Seolah mendamaikan kehidupan dan harapan
Pesanmu bagaikan melodi merdu di angkasa
Yang kemudian berkelana dialam dunia
Menyentuh hati yang rindu akan kasih dan cinta
Bagi umat yang kau cintai dengan seribu ketulusan
Engkau tetap bersujud dalam ketulusan hati yang menenagkan
Hingga kini, jejakmu melintasi ruang dan waktu
Menginspirasi jutaan hati yang merindu akan perjumpaan denganmu
Kasihmu, akan selalu benderang bagaikan bintang yang menghiasi malam
Tetesan darahmu, akan selalu dikenang
Sebagai tanda dan bukti sebuah cinta Nabi kepada umat yang menanti
Akan selalu abadi laksana cinta yang tak akan pernah mati .
Gus Al_Sya