Sajak-sajak Eva Oktovia, Palembang
https://www.rumahliterasi.org/2024/08/sajak-sajak-eva-oktovia-palembang.html
Eva Oktovia dengan nama pena Zea, asal Palembang (Sumatera Selatan), Kini sebagai mahasiswa UNIA (Universitas Al-Amien Prenduan) semester lima dan sekarang berkecimpung di organisasi AJMI (Aliansi Jurnalis Muda Islam).
Menjemput Toga
Kupandang dari kejauhan
Di Seberang sana,
kamu melambaikan tangan dengan bangganya
Bukannya aku ingin menjauhimu
Namun belum waktunya aku tuk memilikimu
Iya aku..
Seseorang yang sedang berjuang tuk menginginkan kamu
Pagi, siang, dan malam terkadang berlalu saja
Hingga aku lupa dengan waktuku
Sebegitu pentinganya kamu dalam peran hidupku
Kamu tau…
Betapa dinginnya udara pagi saat menjemputmu
Terkadang aku sedikit gila karena memikirkanmu
Ingin sekali ku dapatkan dan ku saksikan dalam hadapan kedua orang tuaku
Ditengah kota ini, tanpa mengenal siapapun
Ku capai dengan kerasku, untuk mendapatkanmu
Iya kamu, togaku…
#zea
Tidak Apa-apa
Sore itu…
Mataku tertuju pada lembaran itu
Mengingat semua terasa kembali
Inginku belari ke tempat yang tidak di ketahui
Tapi hatiku tidak bisa berkolaborasi
Tidak apa-apa, berbahagialah kamu
Pada pilihanmu yang nyata
Jika disana kamu melanjutkan langkah dengan penuh senyuman dan tawa
Akupun juga sama…
Kita akan menikmati hidup seperti sebelumnya
Barangkali benar, bahwa kamu bukan pilihannya,
sekedar pembelajaran, namun tak apa..
Setiap luka, pasti akan meredah
dan setiap hikmah
Menjadi pelajaran yang bermakna untuk seseorang
Aku harap semoga kebahagiaan lekas menyapamu..
#zea
Saudara Islam
Sang Aditya nampak cerah….
Dengan kinaranya yang memancarkan kebahagiaan
Seakan membawa harsa tuk jiwa yang bernyawa
Ku torehkan tinta hitam di atas kertas polos
Bertuliskan saudara islam…..
Di tanah Djauhari ini, di rantauan ini
wadah kita tuk berjuang dan berdakwah
Layaknya pelangi disetiap jiwa yang tampak
Indah di setiap Netra yang memandang
Saudara islam…
Hitam putih kita lewati Bersama
Meski terkadang menahan batin tuk bersabar
Jika kita tidak bisa Bersama di dunia nya
Semoga akan Bersama di syurganya….
#zea
Kerinduan
Bulan bersinar bersama bintang
Angin berhembus dengan halus
Rasa yang tak mampu di ungkapkan
Yang hanya bisa dirasakan
Sebuah hati yang tak mampu tuk berkata
Kerinduan hati yang selalu membara
Pada seseorang yang istimewa
Yang tak pernah bisa di pandang mata
Ingin sekali memandang wajahnya
Namun apalah daya….
Hanya lantaran mimpi kubisa memandang
Dengan beribu kerinduan yang mendalam
Terkadang aku ingin seperti angin
Berhembus kilat pada tujuan
Dan terkadang aku ingin seperti hujan
Berderap lara diambang harapan
Tuk menyampaikan pesan tentang pelajar
Ingin bertemu namun tak kesampaian
#zea
Perjuangan
Dalam kesunyian malam
Ku merenung sejenak, melihat bulan berpancar cerah
Ini jalan hidup yang aku pilih
Ini jalan hidup yang aku jalanin
Demi ayah dan ibu di rumah
Demi masa depan
Demi menjemput toga yang aku harapkan
Sarjanah?
Iya itu yang aku impikan
Aku tahu..
Perjuangan ini cukup melelahkan
Perjuangan ini cukup membingungkan
Berkali-kali ku mencoba melangkah
Dan berkali-kali itupun aku belum mendapatkan apa-apa
Tapi sang maha kuasa mendengarnya, sang maha kuasa melihatnya
Luar biasa kekuasaan itu ada dan datang dengan sendirinya
Tanpa tertukar kesiapapun
#zea
Pilihan