Kampung Kami yang Alami dan Asri
Di belakang sekolah kami dikelilingi hutan dan tanah pertanian. Beberapa di antaranya ada pemukiman warga setempat yang menyatu dengan alam. Lingkungan yang asri dengan suara burung-burung di dahan menyambut matahari pagi.
Hutan jati, merupakan tanaman milik masyarakat setempat dan mereka jadikan investasi ekonomi. Suatu saat bisa mereka tebang untuk kebutuhan membangun rumah atau dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Pemukiman penduduk dengan halaman luas dan lingkungan yang rindang sebuah pandangan yang menenteramkan, hidup tenang dan suara burung bersahutan di dahan.
Pola pemukiman masih tertata dengan baik. Posisi ujung paling barat bangunan kobhung atau langgar. Tempat ini untuk melaksanakan salat, tahlilan, menerima tamu , dan kegiatan keagamaan lainnya. Juga sebagai tempat bermalam tamu dari jauh.
Sebelah utara, deretan bangunan rumah keluarga. Ujung paling barat rumah orang tua, lalu di sebelahnya rumah keluarga anak pertama, sampai ujung paling timur rumah keluarga anak bungsu.
Dapur ada di posisi selatan menghadap utara. Dulu dapur menyatu dengan kandang. Tapi saat ini kandang terpisah dari dapur karena pemahaman masyarakat yang baik tentang kebersihan dan kesehatan.
Di antara rimbun hutan, di sebuah bukit kompleks pemakaman umum. Lokasinya di atas bukit, sepertinya para mendiang berdiri di ketinggian dan memandang kehidupan di lembah yang menghijau.
“Negeri ini indah sekali Tuhan, bantu kami menjaganya” Kata pak Maretho memandang sebuah foto yang diambil dari kamera hand phonenya. Ya, indah sekali semoga anak cucu kita masih bisa menikmatinya di tengah kehidupan yang makin tak ramah dengan alam.
Rapa Daya, 3 Mei 2004
Diangkat dari akun FB Hdayat Raharja