Mahasiswa Psikologi UMM, Adakan Pengabdian Masyarakat Bagi Remaja Karang Taruna Kota Pasuruan
Foto
Bersama Perangkat Kelurahan dan Karang Taruna
Pasuruan, Rulis: Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PMM) bagi remaka Karang Taruna, Tembokrejo, Kota Pasuruan jawa Timur, 16 Februari 2024
PPM ini merupakan kewajiban bagi semua mahasiswa yang tengah aktif di universitas tersebut, dan untuk kali ini dilaksanakan oleh kelompok 73 gelombang 6 yang diberi nama “ DURASI” Edukasi Bersama Psikologi dengan bentuk pelaksanaan kegiatan berupa Sosialisasi Kesehatan Mental pada komunitas karang taruna RW 04 Perumahan Taman Asri 1, Kelurahan Tembokrejo, Kota Pasuruan
Salah seorang anggota kelompok 73 Almathea Nurlaili Nucifera Sekartaji, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud kontribusi mahasiswa kepada masyarakat.
“PMM berperan sebagai media bagi mahasiswa untuk menyampaikan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat, hal ini memungkinkan mereka menyalurkan kontribusi positif secara langsung kepada komunitas sekitar,” jelasnya.
Dikatakannya, kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.
Kelompok PMM ini beranggotakan lima orang mahasiswa Fakultas Psikologi yaitu Indri Puspita Febriyani, Gallant Zetta Galaxy, Kharisma Dwi Mustikaningrum, Fathia Nur Hanifa, dan Almathea Nurlaili Nucifera Sekartaji.
Kegiatan ini dilaksanakan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ahmad Sulaiman S.Psi., M.Ed.
Ahmad Sulaiman menjelaskan, bahwa kesehatan mental merupakan salah satu isu yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini.
“Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan yang memiliki dampak signifikan pada kepribadian dan perilaku seseorang,”ujarnya.
“Ketika kesehatan mental terganggu, dapat memunculkan gangguan mental atau mental illness yang mempengaruhi cara seseorang menangani stres, berinteraksi dengan orang lain, membuat keputusan, dan mungkin memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri,”.
Banyaknya gen-z yang dengan mudahnya melakukan self diagnose dengan menganggap dirinya memiliki mental illness.
Hal tersebut menurut Almathea Nurlaili, kelompok PMM 73 untuk melakukan sosialisasi kesehatan mental dengan tujuan menyadarkan gen-z tentang bahayanya melakukan self diagnose tanpa penanganan langsung oleh ahlinya.
“Dengan terlaksananya kegiatan ini kami berharap para gen-z khususnya pada anggota karang taruna lebih aware mengenai kesehatan mental dan tidak mudah mendiagnosis dirinya sendiri,” tambahnya.
“Dalam kegiatan sosialisasi ini kami menyampaikan secara langsung materi mengenai kesehatan mental kepada remaja anggota karang taruna”, jelas Almathea Nurlaili.
Cakupan materi yang kami sampaikan yakni mengenai mengapa kesehatan mental itu penting, faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, tanda-tanda kesehatan mental mulai terganggu serta upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental.
“Tidak hanya pemberian materi saja, kami juga mengadakan sharing session yang bertujuan untuk saling berdiskusi dan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan maupun masalah-masalah kesehatan mental yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari”.
Selain itu, katanya, di akhir kegiatan kami mengadakan sesi Focus Group Discussion (FGD), hal ini bertujuan untuk melihat cara mereka dalam menemukan solusi dari studi kasus yang diberikan.
“Pada sesi ini para remaja dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dimana pada setiap kelompok diberikan satu studi kasus tentang gangguan mental yang banyak dialami oleh remaja, setiap kelompok diminta untuk berdiskusi untuk mencari solusi yang tepat tentang penanganan kasus gangguan kesehatan mental yang mereka dapat”.
“Dari hasil diskusi yang telah dilakukan, mereka diminta untuk menyampaikan solusi-solusi yang telah mereka dapat dari studi kasus yang telah diberikan dan untuk kelompok lain diperbolehkan menanggapi hasil diskusi tersebut.” Pungkasnya
Penulis: Almathea Nurlaili
Editor: Audi