Geoffrey Hinton , Sang Pencipta AI Menyesal Telah Kembangkan Teknologi AI
Dr. Geoffrey Hinton (itworks) |
Dr. Geoffrey Hinton yang sering disebut-sebut sebagai bapak kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) keluar dari raksasa teknologi, Google.
Geoffrey Hinton adalah seorang ilmuwan komputer dan pakar kecerdasan buatan asal Kanada. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang deep learning, salah satu cabang utama dalam pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Dr Hinton telah banyak berkontribusi dalam penelitian tentang neural network dan deep learning, serta merancang algoritma yang terkenal seperti backpropagation dan Boltzmann machine. Dia juga menjadi salah satu peneliti di dalam pengembangan teknologi deep learning yang saat ini digunakan secara luas, seperti dalam pengenalan suara dan gambar.
Dr Hinton juga mendapatkan banyak penghargaan atas karyanya, termasuk Turing Award pada tahun 2019, yang dianggap sebagai penghargaan tertinggi dalam bidang ilmu komputer. Dia juga menjabat sebagai profesor di University of Toronto dan diangkat sebagai fellow dari Royal Society pada tahun 2010.
Sebelumnya, Hutton dipekerjakan oleh Google satu dekade yang lalu untuk membantu mengembangkan teknologi AI perusahaan, dan pendekatan yang dia rintis telah membuka jalan bagi sistem yang ada saat ini seperti ChatGPT.
Pria berusia 75 tahun itu kini mengaku menyesali kontribusinya dalam pengembangan teknologi tersebut.
Ia mengatakan hingga tahun lalu masih percaya bahwa Google telah menjadi pengelola yang baik dari teknologi AI. Namun, hal itu berubah setelah Microsoft mulai memasukkan chatbot ke dalam mesin pencari Bing.
Hutton menyebut chatbot AI cukup menakutkan karena mereka dapat menjadi lebih cerdas daripada manusia dan dapat dieksploitasi oleh pelaku kejahatan. Selain itu, AI juga dapat menghilangkan pekerjaan, seperti paralegal dan asisten pribadi.
"Ia (AI) mampu menghasilkan banyak teks secara otomatis sehingga Anda bisa mendapatkan banyak spambot yang sangat efektif. Ini akan memungkinkan para pemimpin otoriter untuk memanipulasi para pemilih mereka, hal-hal seperti itu," kata Hutton, dilansir dari The Guardian, Rabu (3/5).
"Saya sampai pada kesimpulan bahwa jenis kecerdasan yang kita kembangkan sangat berbeda dengan kecerdasan yang kita miliki," katanya. "Jadi, seolah-olah Anda memiliki 10.000 orang dan setiap kali satu orang mempelajari sesuatu, semua orang secara otomatis mengetahuinya. Dan begitulah cara chatbot ini bisa mengetahui lebih banyak hal daripada satu orang saja," ujarnya.
Dr Hinton telah membuat banyak karya penting dalam bidang kecerdasan buatan, terutama dalam cabang deep learning dan neural network. Beberapa karyanya yang paling terkenal adalah:
- Backpropagation
Dr Hinton adalah salah satu dari beberapa peneliti yang merancang algoritma backpropagation pada awal tahun 1980-an. Algoritma ini digunakan untuk melatih jaringan saraf buatan dengan memberikan umpan balik yang diperlukan untuk memperbaiki bobot yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
- Boltzmann Machine
Dr Hinton juga merancang Boltzmann machine pada tahun 1985, yang merupakan jenis khusus dari jaringan saraf yang dapat digunakan untuk belajar pola yang kompleks. Algoritma ini menjadi dasar dari berbagai teknologi deep learning yang saat ini digunakan secara luas.
- Deep Belief Networks (DBN)
Dr Hinton bersama-sama dengan rekannya merancang Deep Belief Networks pada tahun 2006. DBN merupakan arsitektur deep learning yang efektif untuk memproses data yang kompleks dan besar seperti gambar dan teks.
- Capsule Networks
Pada tahun 2017, Dr Hinton memperkenalkan konsep Capsule Networks, sebuah model deep learning baru yang dirancang untuk memproses data yang kompleks seperti citra dan suara dengan lebih baik dari model-model deep learning konvensional.
Karya-karya Dr Hinton tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan deep learning dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang saat ini banyak digunakan di berbagai bidang, seperti otomotif, kesehatan, dan teknologi informasi.
(dari beberapa sumber)
Pilihan