Pameran Lukisan Jas Merah Ajang Mengenang dan Mempopulerkan Jejak Sejarah Di Era Revolusi Industri 4.0


Ina Yatun Khoiriyah

Pameran adalah kegiatan untuk memperlihatkan atau menunjukkan suatu karya seni baik secara individu atau kelompok kepada masyarakat atau khalayak umum. Pameran juga merupakan alat komunikasi dan wujud dari sebuah ide, gagasan yang di miliki oleh seorang seniman yang di tuangkan melalui karya seni dan di pamerkan kepada masyarakat umum.

Dengan pameran dapat menciptakan dan menumbuhkan kemampuan seseorang untuk membuat sebuah produk atau karya seni rupa yang berkualitas  selain itu juga sebagai sarana masyarakat umum untuk dapat mengapresiasi hasil karya orang lain dan pameran juga bermanfaat sebagai ajang mengenalkan, menunjukkan, dan mempopolerkan suatu karya seni yang di miliki oleh seseorang.

Memasuki era Revolusi Industri 4.0 kemampuan beradaptasi dan bertransformasi menjadi faktor utama yang harus di miliki seorang seniman dalam menempatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari aspek proses media dan penyampaian karya seni yang di miliki seorang seniman.

Semua hal yang berkaitan dengan proses seni salah satunya event pameran yang bertajuk seni dan mengandung unsur sejarah yang bertujuan memperkenalkan dan mempopulerkan pada masyarakat umum, harus di upayakan terkoneksi secara digital. Jika tidak, seniman bisa saja terlindas oleh perkembangan teknologi digital di era revolusi industri 4.0 karena perkembangan dunia teknologi komunikasi semakin masif menguasai bumi.

Kebutuhan akan teknologi masuk ke segala aspek peradaban manusia termasuk aktivitas seni rupa hari ini. Para seniman di paksa berpikir untuk mengolaborasi teknologi di dalam karya seninya.

Transformasi digital dalam karya seni bisa di mulai dengan kerja kreatif yang di lakukan secara kolektif -kolaboratif. Memadu padankan ragam keilmuan untuk merancang sebuah projek keahlian.

Salah satunya yaitu “Pameran Lukisan Jas Merah ( Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah ) Seni Memperingati Bulan Bung Karno Di Surabaya Sebagai Ajang Mengenang Dan Mempopulerkan Jejak Sejarah Di Era Revolusi Industri 4.0”  dengan di adakan pameran lukisan ini untuk memperingati Bung Karno, beliau merupakan ide pendiri kota Surabaya dan sudah selayaknya di apresiasi melalui karya seni seperti pameran lukisan wajah Bung Karno dan karya-karya Bung Karno sebagai bentuk mengingat jasa para pahlawan dan sebagai ajang mengenang serta mempopulerkan sejarah kepada masyarakat umum hingga ke anak cucu bangsa. 

Konsep dari pameran lukisan ini yaitu nantinya akan menggabungkan seni konvensional dan teknologi digital yang akan menghadirkan berbagai karya lukisan yang unik dan kreatif dan akan mengajak pengunjung untuk menggali potensi seni dalam era digital serta menjelajahi konsep konsep identitas dalam konteks modern di tengah perkembangan era industri 4.0 yang dinamis.

Pameran dengan tema jas merah ( jangan sekali- kali melupakan sejarah ) ini mengajak kita untuk selalu mengingat sejarah, memikirkan ulang tentang bagaimana Indonesia sebelum merdeka sampai saat ini, dan siapa sejatinya identitas kita di tengah revolusi industri 4.0. semangat itu di tafsirkan para seniman melalui beragam bentuk karya yang akan di pamerkan dalam acara pameran jas merah seperti lukisan, drawing, foto, patung, arsip, instalasi , peninggalan sejarah, artefak, dan video.

Semua karya itu akan di tampilkan dalam marketplace berjejaring global yaitu versi NFT ( Non- Fungible Token) sebuah aset digital dengan metadata unik yang di lampirkan pada token. Token tersebut bisa di gunakan untuk koleksi digital, pemungutan suara atau bentuk lain dari aplikasi tata kelola dalam bentuk permainan. 

Untuk mendorong literasi digital masyarakat, dalam konteks seni budaya, literasi itu antara lain berupa peningkatan pengetahuan dan praktik mendesain karya seni dalam format NFT, melalui penggunaan teknologi NFT para seniman dapat menciptakan karya seni digital yang memiliki jejak digital yang tidak dapat di ubah, memberikan kepercayaan dan jaminan atas keaslian dan keunikan karya tersebut.

Dengan mengoptimalkan teknologi digital, salah satunya dalam bentuk NFT, para seniman menampilkan karya secara luar jaringan ( offline ) sekaligus dalam jaringan ( online ) yang dapat di nikmati oleh publik tanpa batas ruang dan waktu.  Sebagai panggung bagi seniman untuk mengeksplorasi batas-batas seni dan teknologi, pameran ini mencoba menciptakan dialog yang menarik antara seni visual dan inovasi digital yang memungkinkan seniman untuk memanfaatkan teknologi blockchain dan menggabungkannya dengan seni tradisional sehingga membuka pintu baru dalam ekosistem seni kontemporer.

Dengan adanya pameran jas merah ini di harapkan para pemuda, masyarakat umum mengerti sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Agar ingat selalu pesan Bung Karno tentang jas merah ( jangan sekali-kali melupakan sejarah ) salah satu upaya mengenang dan mempopulerkan sejarah adalah dengan pameran jas merah ini, untuk menggugah hati generasi muda, untuk mengingat , meneruskan dan mewariskan nilai-nilai perjuangan para pahlawan , mengingat generasi muda tidak mengalami langsung perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, tugas generasi muda adalah mempertahankan, menjaganya, mengenangnya dan melestarikannya hingga abadi hingga ke anak cucu bangsa selanjutnya.

 Daftar Pustaka

Adiba, S. S., & Mutiari, D. (2022, August). Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Penerapan Digitalisasi pada Gedung Juang Sebagai Pusat Kebudayaan dan Sejarah. In Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur (pp. 67-75).

https://www.untag-sby.ac.id/web/beritadetail/untag-surabaya-gelar-orasi-budaya-dan-pameran-lukisan-peringati-bulan-bung-karno.html

Trihanondo, D., & Sadono, S. (2023). Token Non-Fungible (NFT) sebagai Instrumen Investasi Seni Berbasis Blockchain. Gagasan: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya , 9 (2), 333-342.

Widnyana, IGN (2013). PAMERAN LUKISAN YANG ERGONOMIS. Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya , 8 (16).

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 3208519922477071328

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close