Generasi Millenial Menjadi Petani Millenial
Nindya Azzalia Putri
Generasi millenial merupakan generasi yang memiliki keunggulan mampu melakukan multitasking. Generasi millenial sudah menjumpai teknologi sejak lahir dan mampu mengaplikasikan teknologi dengan maksimal. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, menyebabkan berkurangnya minat dan partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian.
Ada sejumlah penyebab sehingga menjadikan pertanian kurang diminati, seperti akses lahan terbatas, kurangnya lapangan perkerjaan, modal terbatas dan minimnya dukungan bagi generasi milenial. Hal ini menyebabkan potensi pertanian kurang diminati sehingga tidak bisa digarap secara optimal.
Ironisnya banyak generasi milenial yang meninggalkan sektor pertanian. Mindset generasi milenial terhadap bidang pertanian sangat buruk dimana profesi petani seakan tidak memiliki masa depan cerah. Padahal pertanian merupakan sumber utama kehidupan yang menempatkan petani sebagai produsen pangan yang tidak lekang oleh waktu. Generasi millenial cenderung memilih upah yang lebih tinggi dan memilih sektor industri yang biasanya berada di perkotaan.
Dalam hal ini pemuda di pedesaan menghindari bekerja disektor pertanian karena memandangnya sebagai pekerjaan yang kotor, melelahkan, penghasilan yang tidak menetap, hanya cocok dengan generasi tua. Ketidaktertarikan itu disebabkan juga oleh hasil produksi pertanian yang diperoleh sangat lama dan sering tidak memuaskan.
Apakah nanti Indonesia masih menjadi negara Agraris? Pertanyaan ini cukup sering dikaitkan dengan kurangnya minat generasi milenial terhadap sektor pertanian. Banyak hal yang dilakukan oleh agar menarik generasi millenial. Salah satu contohnya dengan mengembangkan teknologi pertanian seperti “Drone pertanian”.
Teknologi ini dibuat agar memudahkan petani dalam penyiraman lahan. Selain memudahkan petani, pengembangan teknologi juga dapat menciptakan lapangan baru agar teknologi pertanian terus ber-revolusi. Pemberian pelatihan pertanian juga dapat meningkatkan ketertarikan terhadap sektor pertanian.Pelatihan dibekali agar generasi millenial dapat melakukan budidaya dari hulu hingga hilir.
Menurut pandangan saya adanya generasi millenial yang paham akan teknologi seharusnya dapat dikembangkan sebagai penyeimbang sektor pertanian. Dengan adanya teknologi dapat menarik minat generasi millenial agar semakin berinovasi terhadap pertanian sehingga menjadikan pertanian Indonesia modern. Sehingga dapat mengubah prespektif bahwa pertanian tidak melulu tentang kotor dan kuno.
_____
Nindya Azzalia Putri, Prodi: Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Pilihan