Ber-Vespa, Perjalanan Menuju Bali
Zieken Mirkaven
Pada hari kamis tanggal 9 juni dimulai lah perjalanan dengan mengendarai vespa tua dari Malang menuju ke pulau Bali untuk menghadiri acara "vespa world days". Acara yang sangat ditunggu-tunggu pecinta vespa, karena acara ini sudah pernah diundur 2 tahun, yang sebenarnya di gelar pada 2020 menjadi tahun 2022 baru bisa diselenggarakan. Acara Vespa World Days 2022 berlangsung pada 9-12 Juni 2022 di Nusa Dua, Bali. Hajatan para pecinta Vespa seluruh dunia ini pertama kalinya dilaksanakan di luar Eropa.
Hal ini menjadikan semangat untuk menghadiri acara tersebut, Dengan modal uang saku yang pas-pasan hanya cukup untuk makan dan bensin, tidak mengurungkan seluruh pecinta vespa untuk berangkat ke Bali. Pada hari kamis tepat nya pada malam hari perjalanan dimulai. Dalam perjalanan hari pertama berjalan dengan santai sambil menikmati indah nya kota-kota yang di lalui . Banyak rombongan rombongan yang menyalip dijalan dan juga banyak yang mengalami mogok maupun yang sedang beristirahat.
Waktu terus berjalan hingga matahari menampakkan sinarnya. Hingga pada akhirnya sampai di pelabuhan ketapang yaitu pelabuhan untuk penyeberangan ke Bali yang berada di Banyuwangi.Untuk menyeberang ke pulau Bali harus memesan tiket kapal terlebih dahulu. Tiket bisa dibeli disekitar pelabuhan dengan harga 35 rb /motor. Waktu tempuh untuk menyeberang sekitar 30 menit. Untuk tempat berlabuh di pulau Bali, yaitu pelabuhan Gilimanuk. Tujuan dari perjalanan ini yaitu Nusa Dua yang berada diujung utara pulau Bali.
Perjalanan masih berlanjut dengan waktu 5-6 jam tanpa ada trouble untuk menuju ke Nusa Dua. Acar berlangsung meriah di Nusa Dua, tidak hanya di wilayah Nusa Dua saja yang merasakan suasana dari acara vespa terbesar didunia ini. Daerah-daerah seperti Canggu dan Seminyak pun dipenuhi kelompok-kelompok kecil pecinta Vespa yang tengah berkeliling Bali.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus mengalami peningkatan sejak awal tahun. Rinciannya, 15.100 kunjungan pada Januari, 18.500 kunjungan pada Februari, 40.800 kunjungan pada Maret, dan naik ke 111.100 kunjungan pada April. Sesudahnya menikmati berbagai seluruh rangkaian acara, langkah terakhir yaitu perjalanan pulang.
Perjalanan pulang pada hari sabtu malam dari Bali ke pelabuhan gilimanuk, dan pada hari minggu pelabuhan gilimanuk ke pelabuhan ketapang berjalan dengan lancar. Mampir ke Baluran national park merupakan keharusan jika berlibur ke Banyuwangi Foto di hamparan padang savana di Taman nasional Baluran dengan menggunakan vespa merupakan momen terbaik bagi hidup saya. Dengan waktu yang singkat di Taman Nasional Baluran diharuskan untuk melanjutkan perjalanan. Hingga pada saat perjalanan pulang di kota Situbondo perbatasan Banyuwangi dialami lah sebuah masalah yaitu pada bagian roda vespa yang dikendarai.
Roda vespa tidak bisa berputar selayaknya yang mengharuskan untuk mengganti baru. Hal ini dikarenakan pada area tromol mengalami pecah sehingga ban motor tidak dapat berputar. Untuk sparepart vespa diwilayah tersebut tergolong susah dan dilakukannya untuk mencari di sosial media. Solusi dari masalah ini belum teratasi hingga malam menjelang.
Stut ( teknik mendorong sepeda motor dari belakang menggunakan kaki) vespa menjadi solusi untuk masalah ini. Stut vespa hingga sampai kota dengan bantuan seseorang yang tidak kenal yang rela membantu dengan senang hati sesama pengguna vespa.
Di vespa sendiri memang ada slogan yakni "Satu Vespa, Sejuta Saudara" yang menjunjung tinggi solidaritas antar pecinta Vespa. Maka di sadari bahwa jika ada vespa yang mogok maka ada saja yang membantu. Sesampai nya dikota , vespa segera diperbaiki dengan bantuan sesama pengguna vespa yang kebetulan memiliki barang untuk mengatasi masalah mogok ini dan perjalanan bisa dilanjutkan.
Perjalanan pulang dilanjut pada keesokan hari masih saja mengalami masalah, dialami lah ban bocor pada roda vespa ,kejadian ini dialami pada hari senin pagi. Roda depan vespa bocor yang mengharuskan untuk menambal ataupun mengganti dengan ban cadangan. Masalah ini diatasi dengan mudah tidak seperti mogok pada hari sabtu. Karena pada saat ban bocor masih ada ban cadangan yang dijadikan sebagai pertolongan jika mengalami ban bocor. Akan tetapi ban cadangan yang dibawa masih keadaan tidak ada angin.
Vespa dengan keadaan bannya masih bocor, untuk mencari tukang tambal ban dilalui dengan berjalan kaki. Ban sudah teratasi perjalanan dilanjutkan lagi. Perjalanan masih panjang untuk pulang. Vespa hanya bisa berjalan 40km/jam supaya tidak terjadi lagi yang namanya mogok.
Di jalan menuju pulang banyak berpapasan dengan truk-truk besar mengangkut barang karena perjalanan pulang maupun berangkat menggunakan jalan pantura yang terkenal akan truk-truk besar sebagai jalan utama untuk mengirim barang maka dimaklumi bahwasannya jalan aspal banyak yang berlubang.
Keaadan lelah membuat banyak pengendara vespa yang beristirahat. Kebanyakan beristirahat di POM bensin, Masjid/musholla dan dipinggiran jalan yang dirasa nyaman. Hal ini sudah biasa ketika ada acara vespa jalan yang dilalui pasti banyak pengendara vespa yang berceceran disepanjang jalan. Tak hanya dari komunitas vespa saja yang seperti ini, komunitas motor yang lain sama halnya. Perjalanan pulang masih dilalui dengan sangat pelan, sembari bertegur sapa dengan anak vespa lainnya. senyum salam sapa akan menjadi nyata saat punya Vespa. Modal satu vespa, berasa sudah banyak saudara dijalan. Perjalanan pulang berakhir dengan selamat hingga sampai rumah.
Perjalanan yang sangat melelahkan untuk dijalani dan perjalanan yang sangat menyenangkan jika dinikmati. Vespa seperti sebuah kehidupan, makin sering digunakan maka makin banyak cerita yang terukir dan dari Vespa juga, jutaan cerita telah tercipta. Namun, dengan jutaan uang takkan sekalipun mampu untuk dapat membelinya. Jalan panjang telah dilalui badan dan jiwa yang lelah akhirnya bisa beristirahat di rumah.
_____
Zieken Mirkaven mahasiswa UMM dari jurusan Agroteknologi angkatan 2020
Pilihan