Sederet Sajak R. Qusyairi
R. Qusyairi, nama aslinya Ramlah Q. Nyantri di Annuqayah Latee 1. Penduduk Cafe Latte 52. Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Instika Guluk-Guluk Sumenep. Inisiator Ngaji Sastra Imam Bushiri.
Penuturan
aku kehabisan akal
menyikapi batu yang amat keras
terselip di tempurung otak
pemiliknya entah siapa
tak begitu penting mengenalnya
aku hanya ingin satu
dapat memecahkan
hingga berhambur menjadi debu
hendak kuseduh nanti
selepas matahari menuruni kaki bumi
Annuqayah, 2022
Sederet Gambar
gambar buku-buku
di depan mataku
menatap lekat
mengawali membaca
pada halaman di kelopak mata
milik siapa gambar itu
kalau bukan milik lelakiku
yang masih terdiam
kaku sepanjang malam
kuhapus luka
sebab satu buku tak tersedia
Tuhan, aku meminta
Annuqayah, 2021
Lampau
jarak boleh jadi membisu
enggan bertegur dan berdesing
namun sajak di atas segalanya
mewakili ucap pada bahasa
melejit sudah peristiwa di bawah terik
tentang sorot yang menukik
pada dasardasar kemarau
di kedalaman hati puan seorang
tidak ada denyar
sebab bukan luka yang dipanahkan
melainkan ruap kembang musiman
berakhir indah sempurnakan mekar
lalu pada desah bebatuan
dan lambai ilalang di tepi jalan
alam menyaksikan sebuah peraduan
yang bergumul siratkan damba penyatuan
Annuqayah, 2021
Peraduan
tuhan,
hari-hari tandas di atas meja pagi
kopiku dingin begitu saja
apalah arti sebuah penantian
merabanya saja
membakar hati dan pikiran
tuhan,
panas di tungku dapur
kian hari berjalan menuju tanah
tiarap kelelahan
purnama sudah dua kali berganti
masih saja gemeletuk dingin yang mengiringi
Annuqayah, 2022
Kutemukan Kau
aku menemukanmu
di antara syair abu nawas
yang dibacakan burung
terbang menuju
kedalaman teluk
persinggahan terakhirnya
adalah rumah tuhan
yang terbenam
sukar terlihat
oleh mata telanjang
kau terlepas dari abjad
yang mengikatmu
sewaktu terhempas
kupungut kupecahkan kau
ke dasar-dasar
aku menemukanmu
walau kau
tak tau siapa aku
yang mendekap
pecahan di sebelah dada bagian kiri
Annuqayah, 2021
Darimu Aku
darimu aku belajar
membingkai luka
menampar sekawanan
domba
pembawa rahasia
darimu aku bertahan
walau terhunus
busur tajam
dari masa lalu
kelam
darimu aku mengeja
tungkai luka
yang bersisian
di kanan kiri badan
tertahan
Annuqayah, 2021