Sajak-sajak Nor Maulidiyah, PBSI-STKIP PGRI Sumenep
Nor Maulidiyah, lahir di Sumenep tercatat sebagai mahasiswi STKIP – PGRI Sumenep, Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Semester: VI.A. Tempat tinggal di Jalan Raya Lenteng Kebunagung..
Kerinduan Ayah
Ayah
Kau tidak pernah lelah mencintai ku dengan kasih sayang dan menyayangi ku tanpa pamrih mengajarkan dan mendidik ku sedari kecil
Ayah
Kau telah berikan pendidikan terbaik
Kala ku kecil kau menimang ku dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an
Ayah
Ingin sekali aku memeluk mu dengan do'a yang tidak terputus kuharap dapat menghantarkan mu ketaman syurga
Depresi
Tuhan !
Haruskah aku hidup seperti ini ?
Mau sampai kapan harapan ku terkubur
Apakah hidup ku harus terdampar
Hari demi hari hidupku tidak membaik
Pikiran ku dikuasai rasa depresi
Tuhan
Bagaimana perjalanan masa depan ku ?
Aku sudah tidak mempunyai cerita lagi
Senyum ku letih,
Tubuhku bergemetar, bajuku mulai kusut
Aroma tubuh ku mulai tercium bau
Tuhan
Andai aku harus terbuang
Aku masih ingin melawan rasa depresi ini
Pria Kumis Tipis
Aku hilang ingatan !
Kamu datang dengan sejuta penasaran
Ku coba perhatikan wajahmu
Ingin sekali menegur mu
Tapi, aku tidak berani
Aku hanya berani memandang kumis nya saja
Begitu pula dengan mu yang menatap ku dengan penasaran dan terjang
Perjalanan ku sangat pelan
Untuk memeluk sosok pria berkumis tipis
Perasaan ku sering mengahantui
Ingin rasanya melihat senyuman nya.
Tapi, jika aku terus menerus penasaran bisa membuat ku depresi
Tetesan Hujan Adalah Air Mata
Jika tetesan hujan adalah air mata
Hujan pun tidak bisa membasuh lukaku
Apakah kamu kokoh denganku
Tapi, kamu sekarang berubah
Janji manismu membuatku terpenjara
Akankah aku harus memakai logika?
Kalau saja aku melakukan hal itu
Itu membuat cinta sejati tetap hidup
Kehilangan cinta manismu
Aku tidak akan merasa gila
Sekarang melanjutkan hidup
Aku mempertanyakan apa yang salah
Benarkah cinta kita akan berakhir?
Mustahil kita berpisah bergerak menuju sakit hati
Kamu pintar melukis luka
Selamat tinggal kekasihku, kuharap kamu baik
Bukan Untuk Ku
Aku tidak memiliki kekuatan cinta
Bagaimana denganmu?
Apakah kita memiliki yang sama?
Aku berharap kamu bisa tenang dalam hidupmu
Apakah itu cukup?
Aku berpikir lebih dan lebih
Lebih baik aku menyendiri daripada bersamamu
Aku berjalan dengan linglung
Aku tidur sambil berjalan setiap hari
Berharap kamu akan berubah pikiran
Dan tau arah pulang
Aku berharap seperti itu
Aku berdo’a mendiskusikanmu dengan tuhan
Tuhan terkasih untuk keinginan terdalam hatiku
Aku tidak bisa berpikir lagi
Kata-kata kosong, hati yang kosong