Semangat Andi
Cerpen Haris Sudarsono, S. Pd
Setelah dua minggu menikmati liburan, tak terasa tiba saatnya semua siswa untuk kembali ke sekolah. Tentu tak terkecuali salah seorang siswa SMPN 1 Bluto, Sumenep yang bernama Andi, siswa yang kini duduk di kelas 9.
Senin pagi ini langit tampak cerah, secerah wajah Andi dengan penuh semangat menyambut masuk sekolah awal semester genap.
Sehabis sholat subuh Andi langsung mempersiapkan buku yang akan dibawa sesuai dengan jadwal di hari Senin, tak lupa peralatan menulis juga ia cek memastikan semua tidak ada yang tertinggal dan langsung dimasukkan ke tasnya ranselnya.
Andi termasuk anak yang rajin, tugas-tugas yang diberikan gurunya selalu dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu, anaknya juga supel, penurut dan berbakti pada orang tua meskipun tidak terlalu pandai, sehingga ia masuk rangking 5 besar dikelasnya ia disenangi oleh teman-temannya juga oleh guru-gurunya.
Jam dinding dirumah Andi sudah menunjuk angka 06.15 WIB, pertanda sudah waktunya Andi berangkat ke sekolah.
Setelah selesai menyantap hidangan sarapan yang disiapkan diruang makan , dari dalam kamar ibunya memanggil dan mengingatkan Andi.
“Andi, ayoo cepat nak sudah jam 06.15, bapakmu sudah menunggu di depan” kata ibunya.
“Baik bu, ini Andi memang sudah siap, Andi pun langsung menuju ke Ibunya dan mencium tangannya, sebagai tanda memohon restu.
“Hati-hati ya nak”, belajar yang sungguh-sungguh, semoga kelak menjadi orang sukses dan orang beruntung, jangan ikut-ikutan temanmu yang tidak baik.Ucap ibunya menasehati Andi.
“Baik bu, Andi berangkat dulu ya Bu”.Assalamualaikum.
“Waalaikumsalam” balas ibunya.
Di depan rumah bapaknya sudah menunggu dengan sepeda ontel tuanya. Bapaknya tidak mampu membeli sepeda motor, maklum karena bapaknya hanya bekerja serabutan.
Andi memang setiap hari kesekolah diantar dan dijemput bapaknya, bukan Andi tidak bisa naik sepeda atau tidak mau naik sepeda sendiri kesekolah, tetapi Andi mengalami syndrome phobia, karena terjatuh dari sepedanya waktu masih SD.
“Ayo pak kita berangkat” ucap Andi pada bapaknya
“Iya ayo nak” balas bapaknya
Setelah keduanya berdoa memohon keselamatan selama diperjalanan nanti, Andi langsung naik duduk di belakang sedangkan bapaknya berada didepan, menjadi juru kemudi sepeda ontel tuanya.
DIperjalanan Andi selalu bicara dengan bapaknya, apapun akan menjadi topik pembicaraan agar perjalanan kesekolahnya tidak terasa, juga sesekali bapaknya memberi nasehat ataupun memberi penyemangat untuk Andi.
“Pak, maafin Andi ya, karena selalu merepotkan bapak, tiap hari kesekolah harus diantar bapak, bagitu juga pulangnya harus dijemput. Ucap Andi pada bapaknya.
“Nggak nak, bapak tidak pernah merasa repot karena harus antar jemput kamu ke sekolah, yang penting kamu sekolah yang benar nak”.balas bapaknya pada Andi.
“Baik pak, saya akan ingat pesan bapak! Ucap andi.
“Nak, apa kamu tidak malu diantar menggunakan sepeda ontel tua ini nak, sedangkan teman-temanmu banyak yang naik motor sendiri dan diantar menggunakan motor yang bagus-bagus.
“Tidak pak, Andi sama sekali tidak malu, Andi bahkan sangat bersyukur pak, karena di sana masih ada yang kurang beruntung dibandingkan Andi pak”.
“Memang teman-teman Andi kesekolah naik sepeda motor yang bagus-bagus pak, tapi terkadang mereka kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, Andi bersyukur meskipun diantar pakai sepeda ontel Andi mendapat perhatian dan penuh kasih sayang dari bapak dan ibu.
“ banyak teman Andi disekolah yang bermasalah itu karena mereka kurang perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Balas Andi lagi sedikit menjelaskan pada bapaknya.
“iya benar juga nak!balas bapaknya.
“Semoga kelak kamu menjadi orang yang beruntung dan tidak sama nasibnya dengan bapak!
“Aamiin yra!balas Andi.
Tak terasa setelah asyik mengobrol, sampai juga di depan pintu gerbang sekolah Andi.
Andipun dengan hati-hati turun dari sepeda, dan mencium tangan bapaknya.
“Alhamdulillah, sudah sampai ke sekolah pak!, ucap Andi
“ iya nak,!balas Bapaknya.
“Assalamualaikum.wr.wb, ucap andi sambil berlalu meninggalkan bapaknya dan menuju ke pintu ke gerbang sekolah.
“Waalaikumsalam.wr.wb, balas bapaknya, yang kemudian berlalu meninggalkan sekolah Andi..
Didepan pintu gerbang sudah banyak guru Andi yang menyambut kedatangan siswa dengan ramah, murid-murid mencium tangan bapak-ibu guru sebagai pembentukan karakter bagi siswa.
Setelah beberapa lama, bel masukpun berbunyi, semua murid tidak ada yang terlambat. Semua masuk ke kelas masing- masing, KBM berjalan sangat kondusif sampai jam pulang. (*)
Haris Sudarsono, S. Pd, adalah guru SMPN 1 Bluto Sumenep