Membangun Lingkungan Bersih di Sekolah
Tampak halaman dalam SMPN1 Bluto, sejuk dan nyaman |
Oleh Fitriyah, S. Pd
Lingkungan dapat diartikan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Sedangkan komponen lingkungan di bagi menjadi :
- Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
- komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Pembelajaran tatap muka terbatas, merupakan waktu yang tepat untuk menyisipkan pengenalan kembali kepada peserta didik tentang arti pentingnya lingkungan dan komponen penyusun lingkungan. Hal ini perlu dilakukan mengingat peserta didik memasuki masa transisi dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Dampak dari transisi tersebut, salah satunya adalah menurunnya sikap dan tingkah laku (karakter) dalam hal kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.
PTMT ini merupakan jembatan bagaimana segenap guru dapat merehab kembali karakter peserta didik sebagai anak Indonesia yang berbudaya timur. Yakni santun dalam berucap, sopan dalam bersikap, memiliki sikap gotong royong dalam membersihkan kelas pada khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya.
Peduli lingkungan harus dipupuk sejak dini. Harapannya, agar anak memiliki kesadaran untuk mengendalikan sampah di lingkungan tempat belajarnya . Namun, kesadaran bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan sendirinya. Itu sebabnya, dibutuhkan pengenalan dan pembiasaan dari guru di lingkungan tempat belajar.
Pembiasaan ini akan membangun budaya pada peserta didik untuk peduli pada kebersihan lingkungan tempat belajarnya. Dengan menumbuhkan peduli kebersihan pada lingkungan akan meningkatkan kesadaran pada bagaimana menjaga lingkungan untuk menunjang perkembangan individu di lingkungannya baik spiritual maupun mental.
Menjaga Lingkungan Bersih di SMPN 1 Bluto
Hal spesifik untuk menanamkan budaya peduli lingkungan bersih ini, , hal yang di tanamkan pada siswa/i SMPN 1 Bluto di antaranya :
Membuang sampah pada tempatnya
Cara ini adalah hal dasar guna menanamkan kepedulian anak terhadap lingkungan.
Peserta didik mendapat penjelasan bahwa membuang sampah di sembarang tempat bisa berakibat buruk bagi lingkungan, seperti tergenangnya air saat musim penghujan datang yang bisa merusak bangunan sekolah dan menyebarkan penyakit kulit.
Peserta didik di himbau ketika tempat sampah tidak dapat dijangkau, sebaiknya peserta didik menyimpan atau membawa dahulu sampahnya, baru dibuang di tempat sampah yang dapat dijangkau, bukan langsung membuangnya di taman sekolah, atau di halaman kelas.
Berhemat menggunakan listrik dan air
Peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan juga dengan melakukan pada penghematan energy. Hal ini bisa di lakukan dengan mematikan lampu saat cahaya kelas sudah terang dan segera mematikan kran air setelah menggunakannya baik kran di depan kelas, toilet dan lingkungan sekolah.
Mengenalkan reduce, reuce dan recycle
Mengenalkan konsep reduce, reuse, dan recycle kepada peserta didik dengan contoh nyata. Misalnya, reduce dengan membeli spidol yang bisa diisi ulang kembali untuk pembelajaran, reuse dengan memanfaatkan botol air minum kemasan bekas untuk di daur ulang~menjadi vas bunga dan jenis ragam hias yang lain, recycle dengan memanfaatkan sampah kertas untuk kerajinan tangan.
Menggunakan Produk yang ramah lingkungan
Memberikan pencerahan dan pembiasaan kepada peserta didik untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan. Hal ini untuk mengurangi sampah, begitu juga menegaskan kepada mereka untuk menerapkan sikap baiknya dengan tidak menghasilkan sampah. Misalnya, mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan, menggunakan sedotan stainless, dan membawa tas saat bepergian bukan kantung plastik.
Meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi
Menghimbau peserta didik yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari SMPN I Bluto untuk menggunakan transportasi umum. Pembiasaan dengan transportasi umum peserta didik bisa belajar banyak hal yaitu mengurangi polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan,jantung, kanker, dan gangguan pada organ tubuh yang lain. Sementara bagi peserta didik yang lokasi tempat tinggalnya dekat dengan SMPN I Bluto di sarankan untuk melakukan pembiasaan berjalan kaki .
Melibatkan dalam kegiatan penanaman pohon atau bunga
Memberikan penegasan untuk melakukan pemantauan kesehatan tanaman di taman sekolah dan di taman kelas, Contohnya, dengan menyiram, memberi pupuk, sampai menaruhnya di tempat yang terkena matahari..
Menjadwalkan satu hari setiap akhir bulan di musim penghujan untuk melakukan penanaman dan penggantian tanaman di lingkungan sekolah. Peserta didik dapat mengkategorikan posisi penanaman tanaman, yaitu tanaman besar di tanam di tanah dan tanaman kecil di tanam di pot. Dengan melakukan penanaman tanaman, peserta didik akan belajar mencintai dan merawat tanaman itu hingga tumbuh besar. Contohnya, Hal kecil ini bisa menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan dan menerapkannya pada lingkungan sekitar yang jangkauannya lebih luas.
Mengajak peserta didik ke alam bebas
Menjadwalkan Jalan-jalan sehat pada kegiatan tengah semester mengamati alam sekitar sekolah yang hijau, seperti daerah pemukiman penduduk dan persawahan. Mereka dapat melihat alam secara langsung, anak akan mengetahui keindahan alam yang sesungguhnya dan memahami apa yang harus mereka jaga atau pedulikan. Mereka di beri penjelasan, kalau mereka tidak peduli pada lingkungan atau membuang sampah sembarangan, maka alam yang indah itu bisa rusak dan berdampak buruk bagi manusia.
Langkah-langkah di atas merupakan giat SMPN I Bluto untuk membangun budaya peduli lingkungan bersih yang di lakukan secara bertahap. Karena segala sesuatu tidak dapat dilakukan secara instan, Sehingga mereka dapat menerapkannya tidak hanya di lingkungan sekolah. Mereka juga dapat menerapkannya pada kehidupan di lingkungan rumah sehari-hari.
Sewaktu kelak mereka dewasa, pasti akan mengingat kebiasaan baik ini dan menjaga lingkungan dengan baik. Karena kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman, apalagi di saat kondisi covid-19 saat ini, jika lingkungan kita bersih maka kita juga akan sehat.
Demikian penyusunan tulisan ini, semoga setiap waktu yang kita miliki dapat memaksimalkan diri untuk menguatkan karakter anak bangsa, menjalin kerja sama yang solid dengan para orang tua demi tercetaknya generasi bangsa yang arif dan bijaksana terhadap diri dan lingkungannya. Kritik dan saran tetap kami harapkan untuk perbaikan tulisan kami saat ini.
Fitriyah, S. Pd, dalah Guru Mapel IPA SMP Negeri 1 Bluto, Sumenep
Pilihan