Sajak-sajak Fina Alaillah Bangkalan
Fina Alaillah, asal Kecamatan Modung, Bangkalan, adalah mahasiswi Institut Dirosah Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep Program ...
Fina Alaillah, asal Kecamatan Modung, Bangkalan, adalah mahasiswi Institut Dirosah Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep Program Plus, Fakultas: Tarbiyah, Prodi: PAI, Semester 3
Tinggal Kenangan
tidak lagi ku lihat senyum tulus dibibirnya
tidak lagi ku dengar kata bijak yang terucap dari lisannya
waktu begitu cepat membawanya pergi
menghilang dari semua sorotan mata
menyisakan kenangan pilu
saat itu langit ikut menangis
bersama dengan kepergiannya
dan dedaunan pun ikut beruntuhan
bersama dengan kepergiannya
belajar mengikhlaskn meski itu sakit
belajar untuk tersenyum meski itu sulit
katakan selamat tinggal untuknya yang berjuang dimasa lalu
katakan selamat datang untuknya yang berjuang hari ini
“selamat tinggal guruku”
For: Alm. K.H Zainullah Rois.
Seruan Disepertiga Malam
Kau hanya ada dimalam hari
Dan Kau hanya ada bersama bintang dan bulan
Kedatanganmu tidak diminta
Namun, kehadiranmu juga sangat dinantikan
Suaramu beralun dengan sangat merdu nan indah
Hampir setiap jiwa kau bawa bersama alunan suaramu
Kau buat malam sunyi itu menjadi ramai
Kau buat malam gelap itu menjadi terang benderang
Wahai penyeru disepertiga malam....
Tanpa kau sadari saat itu malaikat bershalawat dibumi
Bersamaan dengan suaramu
Malaikat turunkan rahmat dibumi
Meridlai setiap jiwa yang berlalu lalang mencari rahmat tuhannya
Betapa mulianya dirimu
Kuucapkan selamat untuk jihadmu dan dirimu
Dan selamat untuk bidadari yang kelak akan menemanimu
Mr. Art
Siapalah aku dimatamu
Hanya sebutir debu yang tak pernah kau tanggapi keberadaanya
Aku bagaikan setitik cahaya ditengah cahaya yang begitu terang
Kau begitu sulit untuk ku gapai
Mungkin akan menjadi sebuah ilusi
Jika aku terus mengharap kehadiranmu
Ilusi yang perlahan dan tanpa aku sadar akan semakin melukai diriku
Biarlah,..
Kau terus menjadi siluet terindah dalam bayanganku
Meski kau tak pernah faham
Tentang rasa yang terus menggebu dalam hati ini
Rain
Ku tadahkan tanganku dibawah langit
Kurasakan hantaman hujan yang begitu deras
Sekilas aku mencoba mengingat
Mengingat kembali kenangan yang telah berlalu
Kenangan dimana aku mulai mengenal apa itu cinta
Cinta yang belum pernah berakhir hingga kini
Cinta yang membutuhkan kepastian
Dan cinta yang harusnya dipahami
Hujan...
Jika saja engkau bertanya, aku ingin apa hari ini?
Tanpa rasa ragu aku akan menjawab
Aku menginginkannya menjadi milikku
Tiga tahun berlalu, hati ini masih pada fase yang sama
Masih dengan rasa yang sama
Masih dengan orang yang sama
Masih dengan menantikan waktu bahagia itu
Hujan...
Ku titip salam untuknya diseberang sana
Beritahukan kepadanya
Ada hati yang masih setia menunggunya
Tuhan, Bolehkah Aku Mengeluh?
Tidak ada perubahan
Tidak ada perkembangan
Masih dengan kondisi yang sama
Mengharapkan hari bahagia yang tak kunjung datang
Dan entah, hari itu akan datang apa tidak
Benar,,..
Mengharapkan hal yang tidak pasti hanya melelahkan
Lelah jiwa, dan lelah hati
Disetiap waktuku aku mengadu tentang persaaanku
Mengharapkan jawaban pasti dari setiap do’aku
Mengharap setiap kau datangkan fajar
Kau datangkan hari bahagia itu
Tuhann,..
Aku lelah mengharap
Aku lelah menunggu
Berikan aku kepastian Tuhann,..