Gelorakan Semangat dalam “Tahmid Cinta”
Cinta dan asmara kadang tumbuh dan berkembang secara tidak terduga, bahkan kisah cinta pun bisa berakhir dan hilang tanpa terdug...
https://www.rumahliterasi.org/2018/06/gelorakan-semangat-dalam-tahmid-cinta.html
Cinta dan asmara kadang tumbuh dan berkembang secara tidak terduga, bahkan kisah cinta pun bisa berakhir dan hilang tanpa terduga. Itulah yang ingin disampaikan Subhan Ibnu Kholil dalam buku novelnya Tahmid Cinta ini.
Kisah cinta dalam novel ini tampak disajikan secara sederhana, sang penulis berusaha menterjemahkan persoalan pertemanan, kemudian persahabatan dan akhirnya bermuara pada citra cinta. Yang menarik dalam kisah ini, untuk membangun asmara ternyata butuh waktu, perjuangan dan pergolakan hati, apalagi dibalik itu tersembunyi pihak-pihak lain yang juga sedang mengintai untuk masuk dalam kisah ini.
Novel yang dibagi sebelas episode ini terasa renyah untuk dibaca dan dirasakan, sebab penulis berusaha masuk keinti nilai dalam pemaknaan cinta, sehingga tautan hubungan laki dan perempuan bukan sekedar basa-basi pacaran atau sejenisnya, tapi ada roh untuk membangun kesadaran manusia terhadap dzat yang Maha Kuasa.
Membaca novel ini pembaca akan diajak berkelana dan berkontemplasi untuk memahami realitas, bahwa sebenarnya nilai dalam percintaan tidak selalu berakhir diatas pelaminan, meski pelaminan menjadi keinginan akhir dari sebuah perjalanan cinta.
“Ingat, Fin. Kamu dulu pernah mengatakan padaku prihal takdir yang telah Allah gariskan. Kita harus lebih percaya pada kebaikan takdir yang Allah berikan.”
(Syaf Anton Wr)
*****
Subhan Ibnu Kholil, Lahir 21 Juni 1996 di Kabupaten Sumenep Madura, dari pasangan suami istri Halil dan Aswati. Penulis adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Menulis adalah sebagian dari hobinya, lewat akun pribadinya penulis sering membagikan tulisan-tulisan berupa Puisi, Quotes dan Cerbung. Dengan menulis ia mampu mengungkapkan apa yang tidak bisa diungkapkan lewat lisan. Sejak SD penulis sudah bermimpi untuk memiliki buku. Namun hobi menulisnya tidak menemukan wadah sehingga tak mampu berkembang.
Awal 2016 penulis mulai mengenal grup menulis online, di sanalah ia mulai belajar dan mengasah kemampuannya lewat event-event online. Beberapa karyanya termuat dalam buku antologi bersama. Pada akhir 2017 penulis telah menerbitkan buku perdananya dengan judul Stanza Cinta di Pulau Garam. Harapan terbesarnya adalah memberikan manfaat dalam setiap apa yang ditulis. Untuk mencapai Khairanaasu Anfa’uhum Linnaas.
Untuk mengenalnya lebih dekat bisa dikunjungi lewar akun pribadinya. Instagram : @ibnu_kholil96. fb/fp : Subhan Ibnu Kholil