Momen Menulis Momen Puasa
Puasa semestinya tidak hanya rutinitas tahunan sebagai aktifitas terbatas dan kewajiban semata. Puasa seharusnya memberi dampak positif b...
https://www.rumahliterasi.org/2018/05/momen-menulis-momen-puasa.html
Puasa semestinya tidak hanya rutinitas tahunan sebagai aktifitas terbatas dan kewajiban semata. Puasa seharusnya memberi dampak positif bagi yang melaksanakannya. Karena puasa adalah ibadah yang paling mulia di bulan-bulan Islam. Salah satu dampak positifnya yaitu mampu melatih diri mengekang hawa nafsu didalam keseharian yang bisa berlanjut sampai diluar bulan puasa.
Dikatakan aktifitas terbatas, mulai dari jam kerja yang berkurang dan mengurangi beban beban kerja yang dikhawatirkan tidak maksimal melaksanakan ibadah puasa dan sebagainya karena kondisi fisik tidaklah sekuat seperti saat tidak berpuasa.
Mengerjakan hanya sebagai kewajiban semata, sangatlah banyak kerugiannya tanpa diimbangi dengan hal-hal yang meningkatkan perubahan ke arah yang lebih baik dari lahir dan batin. Namun masih bisa dikatakan lebih baik daripada tidak melaksanakan kewajiban sebagai perintah agama.
Puasa umumnya lebih dilihat dan dirasakan dengan suasana santai dalam keseharian manusia. Seperti rasa malas, capek, tidak semangat dan sebagainya. Padahal suasana puasa banyak dipenuhi dengan warna-warni memeriahkan bulan yang penuh berkah.
Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan ibadah, ada taraweh, tadarus , i''tikaf, shodaqah dan zakat fitrah serta ada juga kegiatan buka bersama, takjil, ngabuburit, dan lainnya. Artinya ada banyak momen yang bisa dimanfaatkan setiap individu untuk mengisi bulan puasa.
Menulispun bisa menjadi aktifitas yang menarik dalam ikut serta mengisi bulan puasa ini. Dengan kata lain, dengan puasa kita bisa belajar meningkatkan kemampuan menulis dan juga dengan puasa pula kita bisa mengabadikan setiap momen yang dilakukan saat berpuasa.
Zaman dahulu (sebelum tehnologi canggih), menulis menjadi aktifitas yang langka dan tidak semua orang bisa melakukannya. Saat ini dunia sudah semakin komplit dan modern, menulis bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja termasuk di bulan puasa ini. Yaitu dengan memanfaatkan momen-momen yang ada pada bulan puasa.
Puasa bagi yang sudah mahir menulis akan menjadi catatan tersendiri dalam lembar karya-karyanya. Ada yang ingin melengkapi literasinya, ada pula yang mungkin berupa tulisan penelitian tentang puasa. Jadi untuk yang sudah mahir sangatlah mudah merangkai puasa dalam tulisannya.
Bagi para pemula atau yang masih belajar akan menjadi momen yang sangat tepat untuk mengasah dan mengembangkan kreativitasnya. Menulis kegiatan malam hari, ada sholat taraweh berjemaah yang dilanjutkan dengan mengaji bersama (tadarus). Sebelum sahur menulis kegiatan patrol keliling untuk membangunkan orang-orang melaksanakan sahur. Dan masih banyak momen lainnya yang menarik untuk dijadikan sarana mengembangkan bakat kepenulisannya.
Dan bagi yang bukan penulis akan menjadi sarana mengekspresikan suasana dirinya pada karya statusnya. Ini adalah penulis umum yang tidak terlalu berbakat menjadi seperti dua penulis diatas. Ini juga bisa dikatakan para penulis status di media sosial. Orang-orang ini memanfaatkan tehnologi untuk menuangkan suasananya dalam setiap momen yang dialaminya.
Bulan puasa, para penulis status memanfaatkannya sedemikian rupa, artinya tidak ada momen puasa yang luput dari dinding statusnya. Namun bisa jadi, dari sebagai penulis status akan lahir penulis pemula dan akhirnya menjadi penulis yang terus berkarya.
Selamat menunaikan ibadah puasa dan selamat menulis momen-momen puasa.
Dikatakan aktifitas terbatas, mulai dari jam kerja yang berkurang dan mengurangi beban beban kerja yang dikhawatirkan tidak maksimal melaksanakan ibadah puasa dan sebagainya karena kondisi fisik tidaklah sekuat seperti saat tidak berpuasa.
Mengerjakan hanya sebagai kewajiban semata, sangatlah banyak kerugiannya tanpa diimbangi dengan hal-hal yang meningkatkan perubahan ke arah yang lebih baik dari lahir dan batin. Namun masih bisa dikatakan lebih baik daripada tidak melaksanakan kewajiban sebagai perintah agama.
Puasa umumnya lebih dilihat dan dirasakan dengan suasana santai dalam keseharian manusia. Seperti rasa malas, capek, tidak semangat dan sebagainya. Padahal suasana puasa banyak dipenuhi dengan warna-warni memeriahkan bulan yang penuh berkah.
Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan ibadah, ada taraweh, tadarus , i''tikaf, shodaqah dan zakat fitrah serta ada juga kegiatan buka bersama, takjil, ngabuburit, dan lainnya. Artinya ada banyak momen yang bisa dimanfaatkan setiap individu untuk mengisi bulan puasa.
Menulispun bisa menjadi aktifitas yang menarik dalam ikut serta mengisi bulan puasa ini. Dengan kata lain, dengan puasa kita bisa belajar meningkatkan kemampuan menulis dan juga dengan puasa pula kita bisa mengabadikan setiap momen yang dilakukan saat berpuasa.
Zaman dahulu (sebelum tehnologi canggih), menulis menjadi aktifitas yang langka dan tidak semua orang bisa melakukannya. Saat ini dunia sudah semakin komplit dan modern, menulis bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja termasuk di bulan puasa ini. Yaitu dengan memanfaatkan momen-momen yang ada pada bulan puasa.
Puasa bagi yang sudah mahir menulis akan menjadi catatan tersendiri dalam lembar karya-karyanya. Ada yang ingin melengkapi literasinya, ada pula yang mungkin berupa tulisan penelitian tentang puasa. Jadi untuk yang sudah mahir sangatlah mudah merangkai puasa dalam tulisannya.
Bagi para pemula atau yang masih belajar akan menjadi momen yang sangat tepat untuk mengasah dan mengembangkan kreativitasnya. Menulis kegiatan malam hari, ada sholat taraweh berjemaah yang dilanjutkan dengan mengaji bersama (tadarus). Sebelum sahur menulis kegiatan patrol keliling untuk membangunkan orang-orang melaksanakan sahur. Dan masih banyak momen lainnya yang menarik untuk dijadikan sarana mengembangkan bakat kepenulisannya.
Dan bagi yang bukan penulis akan menjadi sarana mengekspresikan suasana dirinya pada karya statusnya. Ini adalah penulis umum yang tidak terlalu berbakat menjadi seperti dua penulis diatas. Ini juga bisa dikatakan para penulis status di media sosial. Orang-orang ini memanfaatkan tehnologi untuk menuangkan suasananya dalam setiap momen yang dialaminya.
Bulan puasa, para penulis status memanfaatkannya sedemikian rupa, artinya tidak ada momen puasa yang luput dari dinding statusnya. Namun bisa jadi, dari sebagai penulis status akan lahir penulis pemula dan akhirnya menjadi penulis yang terus berkarya.
Selamat menunaikan ibadah puasa dan selamat menulis momen-momen puasa.
(Moh. Rasul Mauludi)
Pilihan