Puisi-puisi Religi Mayvita Nur Faizah
Bangkit Detik alunan jam dinding mulai berdetak terbuai desir angin landai gemulai tak dapat diriku fikirkan apa yang t...
https://www.rumahliterasi.org/2018/04/puisi-puisi-religi-mayvita-nur-faizah.html
Bangkit
Detik alunan jam dinding mulai berdetakterbuai desir angin landai gemulai
tak dapat diriku fikirkan apa yang terjadi
masa ke masa
Dulu mereka siap berkorban demi negeri ini
dan kau hanya bisa tertawa
Mereka siap kehilangan orang dicintai
bagi kau ini hanyalah cerita belaka
Negeri ini tak lagi sama,
negeri ini hanyut
Singa-singa mulai bermunculan,
memusnahkan negeri untaian jamrud
Ya Baa’its…
sampai kapan kan terus terjadi?
bangkitlah wahai Indonesiaku
bangkitlah… kobarkan jiwamu
“Allahu Akbar”
Waktu
Sang surya mulai menyinari bumiBurung kecil bersahutan menambah indahnya anugerah-Mu
Hingga tampak keagungan Maha Pencipta
Sang waktu membelah dunia
Angin berhembus dari masyriq menuju maghrib
Beribu rintangan di hadapan diri, bak samudera penuh ombak
Sampai,
Puncak skenario dunia datang
Gambaran manusia terpampang nyata
menyesali perbuatannya
Kerikil Dosa
Langkah kaki manusia berayun berirama
Teriring sinar cahya-Mu menembus ruang dan waktu
Seolah diri-Mu menghampiri diriku
Teriring sinar cahya-Mu menembus ruang dan waktu
Seolah diri-Mu menghampiri diriku
Gemerlapnya dunia membius sukmaku
Beribu cara ku lakukan demi harta berhamburan.
Hingga kelalaianku memuncak ketika kau datang
merampas segalanya
Beribu cara ku lakukan demi harta berhamburan.
Hingga kelalaianku memuncak ketika kau datang
merampas segalanya
Berjuta dosa terpendam dalam jiwa raga
menjadikan dunia bagai musuh terbesar
lantaran diriku jauh dari perintah-Mu
menjadikan dunia bagai musuh terbesar
lantaran diriku jauh dari perintah-Mu
Kala akhirat menunggu nyawaku
tersadar amal salatku tak lagi cukup membayar dosa-dosaku
tersadar amal salatku tak lagi cukup membayar dosa-dosaku
Allah,
dalam hening ku menggapai-Mu
Engkaulah dzat penggenggam jiwa
pembolak-balik hati manusia
dalam hening ku menggapai-Mu
Engkaulah dzat penggenggam jiwa
pembolak-balik hati manusia
Ya Tawwab…. Ya Muntaqim….
jangan Kau sesatkan diriku
menjauhi petunjuk-Mu.
Genggam jiwaku menuju firdaus bersama ridha-Mu
jangan Kau sesatkan diriku
menjauhi petunjuk-Mu.
Genggam jiwaku menuju firdaus bersama ridha-Mu
Rindu Kasih-Mu
Wajah-Mu terbayang dalam sukmakuDosa-dosa merasuk jiwa raga,
melambangkan kekufuran
Dalam mimpi,
ku bersujud menghamba pada-Mu.
Berbalut kain putih,
ku membaca ayat-ayat-Mu
ku bersujud menghamba pada-Mu.
Berbalut kain putih,
ku membaca ayat-ayat-Mu
Sadar diri mengubah hatiku
Samudera kasih-Mu sirami dosaku
Mengais diri-Mu tak kunjung padam
Sungguh merindu kasih
dalam lembar penghambaan
Sungguh merindu kasih
dalam lembar penghambaan
Penantianku dengan-Mu
Aku terdiam terpaku
meratapi luasnya angkasa
menetas lepas dari empedu kehidupan
melepas cercaan dunia.
Laksana embun penyejuk cahaya kehidupan
menanti-Mu dalam sujud sembahyang
kalimat suci, ku lontarkan ikhlas
menggapai ridha-Mu.
Kau-lah penggenggam dunia
Harapanku atas-Mu terus muncul,
tak kuasa isak tangis di sepertiga malam-Mu
mengalir laksana deras alir sungai.
Ya Ghafuur,
jauhkan kulitku dari api-Mu,
penantian-ku dengan-Mu
ibarat galaksi tak berujung.
Nyadar
Semburat jingga memayungi senja
di antara awan-awan putih
semilir angin pun mulai terasa
mengikuti alur cerita
di antara awan-awan putih
semilir angin pun mulai terasa
mengikuti alur cerita
Asap dupa meliuk seirama api suci
membakar asa nan membara
selaksa panjheng berselimut tangghi’
dalam nuansa kaoman
bubur lima warna
membakar asa nan membara
selaksa panjheng berselimut tangghi’
dalam nuansa kaoman
bubur lima warna
Keindahan bulan purnama turut menyaksikan
perahu berlayar di atas gelombang laut,
bak hiasan malam petang.
perahu berlayar di atas gelombang laut,
bak hiasan malam petang.
Pamor kemilau abinan menambah kesakralan
Keampuhan kodhi’ perangsang,
perlambang pengendali perang
tak gentar menghadang lawan
Keampuhan kodhi’ perangsang,
perlambang pengendali perang
tak gentar menghadang lawan
Layang Jati Sampurnaning Sembah
Layang Jati Suara
meresap
menelusuk
jiwa penuh makna
Layang Jati Suara
meresap
menelusuk
jiwa penuh makna
Lontaran ikhlas kalimat suci
menanti ridha kemuliaan
menyandarkan asa nan harapan
menanti ridha kemuliaan
menyandarkan asa nan harapan
Anggasuto …..
jasamu takkan terlupa
kau tunjukkan kuasa Ilahi
kau harta budaya kami
takkan lekang dimakan waktu
___________________________jasamu takkan terlupa
kau tunjukkan kuasa Ilahi
kau harta budaya kami
takkan lekang dimakan waktu
panjheng : piring besar terbuat dari tanah liat sebesar talam
tangghi’ : alat penutup panjheng yang terbuat dari anyaman daun lontar
abinan dan kodhi’ perangsang : senjata Anggasuto
Layang Jati Sampurnaning Sembah dan Layang Jati Suara : kalimat yang ditulis di daun lontar sebagai pedoman Anggasuto dalam berperilaku sebagai hamba Allah SWT.
Jeritan Hati di atas Noda Hitam
Hariku berlalu laksana batang air
menuju luasnya samudera raya
riak gelombang menerpa menguji jiwa
kadang keras menghantam
kadang tenang membuai
mengalunkan irama dan tarian gemulai
menuju luasnya samudera raya
riak gelombang menerpa menguji jiwa
kadang keras menghantam
kadang tenang membuai
mengalunkan irama dan tarian gemulai
Gemerlap dunia membius sukmaku
terukir kebahagiaan semu
di balik fatamorgana
lupakan makna nirwana
terjebak ilusi buana
terukir kebahagiaan semu
di balik fatamorgana
lupakan makna nirwana
terjebak ilusi buana
Derap kaki, desiran nafas
selubungi noda terpendam
hingga kelalaianku memuncak
ketika kau datang merampas segalanya
selubungi noda terpendam
hingga kelalaianku memuncak
ketika kau datang merampas segalanya
Aku terdiam terpaku
menatap luasnya angkasa
meronta dalam tangis purnama
gemetar meniti tabir kelam
menatap luasnya angkasa
meronta dalam tangis purnama
gemetar meniti tabir kelam
Wahai diri!
berjuta dosa terpendam mengeluti jiwa
cambuk impian seakan jadi hantu
makin buta lepas akan kebesaran-Mu
berjuta dosa terpendam mengeluti jiwa
cambuk impian seakan jadi hantu
makin buta lepas akan kebesaran-Mu
Betapa busuknya hidupku di hadap-Mu, ya Jabbar
dan masih akan membusuk lagi.
Betapa kecilnya diriku dengan kuasa-Mu, ya Mutakabbir
dan masih akan membusuk lagi.
Betapa kecilnya diriku dengan kuasa-Mu, ya Mutakabbir
Kasih-Mu hitam putih merah
merasuki sukma merayapi titian nurani
merasuki sukma merayapi titian nurani
Ya Ghafur
dalam hening ku menggapai-Mu
Kau-lah dzat penggenggam jiwa
pembolak balik hati manusia
dalam hening ku menggapai-Mu
Kau-lah dzat penggenggam jiwa
pembolak balik hati manusia
Ya Tawwab Ya Muntaqim
jangan sesatkan diriku
menjauhi petunjuk-Mu
genggam jiwaku
menuju firdaus bersama Ridha-Mu
jangan sesatkan diriku
menjauhi petunjuk-Mu
genggam jiwaku
menuju firdaus bersama Ridha-Mu
Ya ‘Aziz Ya Ba’its
pada-Mu aku mengemis
malam-malam ku lalui penuh tangis
mengejar asa takkan pernah kikis
pada-Mu aku mengemis
malam-malam ku lalui penuh tangis
mengejar asa takkan pernah kikis
Akankah Dikau mengampuni diri naif nan najis?
_______
Mayvita Nur Faizah, akrab dipanggil Meyza, lahir di Sumenep, 19 Mei 2003. Kini masih duduk di kelas: IX-5/, SMP Negeri 1 Sumenep. Puisinya yang berjudul “Nyadar” diikutsertakan pada LS2N tingkat Jawa Timur, sedang puisi yang berjudul "Sandur Panthel" terpilih sebagai puisi terbaik antar SMP/MTs se Kabupaten Sumenep versi MGMP Bahasa Sastra Idonesia. Mayvita adalah putri Bapak Eddy Budyartha, dan Afiatur Rizkiyah aktifis Rumah Literasi Sumenep
Pilihan
_______
Mayvita Nur Faizah, akrab dipanggil Meyza, lahir di Sumenep, 19 Mei 2003. Kini masih duduk di kelas: IX-5/, SMP Negeri 1 Sumenep. Puisinya yang berjudul “Nyadar” diikutsertakan pada LS2N tingkat Jawa Timur, sedang puisi yang berjudul "Sandur Panthel" terpilih sebagai puisi terbaik antar SMP/MTs se Kabupaten Sumenep versi MGMP Bahasa Sastra Idonesia. Mayvita adalah putri Bapak Eddy Budyartha, dan Afiatur Rizkiyah aktifis Rumah Literasi Sumenep
NICE MEY, AQ SUKA SAMA PUISI PUISINYA KAMU
BalasHapusTerimakasih:)
HapusSama smaa
HapusNice poetry! Just keep creating mey! Proud to be your friend:)
BalasHapusBagus banget kak, aku ngefans banget sama kakak, kapan buat acara meet n' greet
BalasHapusAkhoe ngefans bgtt sma kakak, kpn buat meet n' greet kak
BalasHapus