Tujuh Penulis Cilik, Lahirkan “Komala”
Setiap anak lahir ke dunia ini, tentu telah membwa ribuan potensi yang nantinya akan membawa anak menjadi “sesuatu” yang bermakna bagi kehi...
https://www.rumahliterasi.org/2018/03/tujuh-penulis-cilik-lahirkan-komala.html
Setiap anak lahir ke dunia ini, tentu telah membwa ribuan potensi yang nantinya akan membawa anak menjadi “sesuatu” yang bermakna bagi kehidupannya maupun bagi pihak-pihak di luarnya.
Dari sejumlah potensi salah satunya akan tampak yang lebih dominan, yang kemudian disebut “bakat”. Mengapa bakat? Sebagaimana diketahui bahwa bakat merupakan kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Maka tak heran suatu waktu ditemukan tanda-tanda mempunyai bakat tertentu, yang kemudian menjadi dasar untuk dikembangkannya, sebab sekuat apapun bakat yang diimiliki namun tidak disasah dan dikembangkannya, maka bakat itu akan tenggelam.
Itulah antara lain dibuktikan anak dari SDN Pangaran 1 Kecamatan Kota, Sumenep sebagaimana ditunjukkan dalam bukunya “Komala” yang merupakan antologi cerita rakyat Sumenep. Ada tujuh anak kreatif dalam menulis, yakni Agatha Neysha Anindiar, Zahrotus Syifa, Nayla Tsabita Fittaqiy Dotulong, Fathir Rahman Al Farizi, Zumaira Royan, dan Raihan Maulana Franssisco.
Mereka berusaha menunjukkan bakatnya dalam mengelaburasi daya kreatif dan imajinasinya dalam bentuk cerita, yang diharapkan nanti menjadi pencerahan dalam menangkap “nilai” melalui kepekaan yang terbenam dalam bakat-bakat mereka.