Seminar Literasi dan Bedah Buku Novelis Al-Amien
Dua buku karya novelis perempuan Endang Kartini dengan novelnya “Ali dan Aisyah” dan Richa Mthaharoh dalam novelnya “Pendar Cahaya di ...
https://www.rumahliterasi.org/2018/03/seminar-literasi-dan-bedah-buku-novelis.html
Dua buku karya novelis perempuan Endang Kartini dengan novelnya “Ali dan Aisyah” dan Richa Mthaharoh dalam novelnya “Pendar Cahaya di Atas Prahara” , Madura diluncurkan di gedung TMI Putri Al-Amien Prenduan, Jum’at (23/3/2018).
Kedua novelis ini merupakan alumnus ponpes Al-Amien yang merambah dalam dunia kepenulisan dan kini keduanya bermukim di Jakarta.
Saat bersmaan juga dilaksanakan Seminar Literasi dengan menghadirkan pembicara Jamal D Rahman (pimpinan redaksi majalah Horizon), Syaf Anton Wr (sastrawan) dan Lukman Hakim Ag (redaksi koran Jawa Pos Radar Madura).
Dalam kesempatan tersebut, Jamal D Rahman banyak sekitar perkembangan sastra Islam yang menurutnya sekarang ini juga banyak dikembangkan di pondok-pondok pesatren. Jamal yang juga alumnus ponpes Al-Amien itu banyak berharap agar para santri benar-benar konsisten dalam mengambangkan dunia menulisnya.
Sementara Syaf Anton lebih menitik beratkan pada kekuatan komunitas yang nantinya memberi gesekan terhadap satri yang belajar dalam dunia kesenian maupun kesusasteraan.
Lukman Hakim dalam presentasinya, menjelaskan proses bagaimana tulisan bisa dimuat di media. Untuk itu ia menekankan agar karya yang ditulis sastri benar-benar memiliki nilai sehingga karya yang dikirimnya layak muat.
Seminar dan bedah buku yang diikuti ratus santrti baik putri maupun putra itu, tampaknya membawa angin segar terhadap fenomena sastra di Ponpes Al-Amien, sebagaimana terjadi pada masa-masa lalu. (rulis)
Pilihan
Kedua novelis ini merupakan alumnus ponpes Al-Amien yang merambah dalam dunia kepenulisan dan kini keduanya bermukim di Jakarta.
Saat bersmaan juga dilaksanakan Seminar Literasi dengan menghadirkan pembicara Jamal D Rahman (pimpinan redaksi majalah Horizon), Syaf Anton Wr (sastrawan) dan Lukman Hakim Ag (redaksi koran Jawa Pos Radar Madura).
Dalam kesempatan tersebut, Jamal D Rahman banyak sekitar perkembangan sastra Islam yang menurutnya sekarang ini juga banyak dikembangkan di pondok-pondok pesatren. Jamal yang juga alumnus ponpes Al-Amien itu banyak berharap agar para santri benar-benar konsisten dalam mengambangkan dunia menulisnya.
Sementara Syaf Anton lebih menitik beratkan pada kekuatan komunitas yang nantinya memberi gesekan terhadap satri yang belajar dalam dunia kesenian maupun kesusasteraan.
Lukman Hakim dalam presentasinya, menjelaskan proses bagaimana tulisan bisa dimuat di media. Untuk itu ia menekankan agar karya yang ditulis sastri benar-benar memiliki nilai sehingga karya yang dikirimnya layak muat.
Seminar dan bedah buku yang diikuti ratus santrti baik putri maupun putra itu, tampaknya membawa angin segar terhadap fenomena sastra di Ponpes Al-Amien, sebagaimana terjadi pada masa-masa lalu. (rulis)