Sajak-sajak Rusdi El Umar
Kembali di atas pusara samudra, angin bersiur lirih membisiki mentari, gelombang nurani laut memendam api aku rebah di buritan kap...
https://www.rumahliterasi.org/2018/03/sajak-sajak-rusdi-el-umar.html
Kembali
di atas pusara samudra, angin bersiur
lirih membisiki mentari, gelombang
nurani laut memendam api
aku rebah di buritan kapal ini
menyangga keriput asa, menjamah riak
di lembar sekat batu-Mu
angin masih membisu, di derai ombak
batuan gelombang menari, menghirup
arah pulau untuk satu tujuan
menghela rinduku,
pada debur laut berjuta gelombang
melaju hasratku,
sebatang angan menjemput harap
pada-Mu
seteguh laksa menusuk anganku!
KM Sabuk Nusantara 27, 06/01/2017
Lelaki Kalah
senja terikat cahaya merah,
setumpuk jiwa lelaki lelah, terkulai
di batang mimpi yang kemarau
tarian hujan tak mampu menghalau resah
bait-bait napas meremas galau,
dada para lelaki menekuk, memeluk sepi
merengkuh keluh malam,
sunyi berderai melarung betung
lelaki itu,
aku bersama tonggak lunglai,
bersandar dalam derai yang landai
setangkai rimbun akar,
menilap sunyi di laut nurani
berkaca,
pada serpihan malam, kalah!
Madura, 13/01/2017
Tanahku Basah; Langitku Air Mata
tanah ini,
berembun, basah oleh intrik
bersilang,
licik dan hipokrit, meradang
di taut rancang orang-orang biadab
menangis,
dalam sedu-sedan berdarah-darah
di langit ini,
aku meraup berikat laknat
tertambat di pusara kiamat
tanah ini,
tanahku terbakar air mata!
Madura, 14/01/2017
Seikat Istighfar
arungi anak sungai air mata
pecah di serambi takbir-Mu
hati terikat serpihan dosa
jejak kabut mati, langkahi nurani
aku menyusuri laut jeram-Mu
mengetuk pintu, tengadah langit
mencari cahaya di atas purnama rindu
kepak sayapku luruh,
jerembab jiwa, hanyut dalam luka
bersama angin yang terbang, entah!
kusesapi api merah-Mu
biar embun nafiri bergayut di layar cinta
dan aku remuk bersama kasih-Mu!
sungguh,
kuikat setangkai istighfar
agar bunyi kecapi berdenyar, terdengar!
Tuhan!
jaga aku dalam istighfar-Mu!
Madura, 16/01/2017
Matamu Aroma Hijau Daun
(untuk rembulan yang kisut di sudut malam)
di tepian malam,
saat kicau purnama berdenyar
melambai pada bintang,
memekik salam rindu dan sayang
aku terpenjara,
dalam ingatku padamu,
pada bait-bait tawa berkuntum senyum
di telaga kesiur suara bidadari
bertaut dalam gurindam namamu
bertalu,
napas gurat hidungmu,
memangku jalinan rindu
di dadamu, berpeluk sejuta cinta
rembulan,
bergantung di atas sayap awan
aku terkapar, hilang
di batas kecup gigil mimpi malam!
Madura, 26/01/2017
****
Rusdi El Umar lahir dan besar di Kota Sumenep Madura. Suka membaca dan menulis sejak duduk di “Menjadi Guru Yang Kreatif, efektif, dan Menyenangkan,” sebuah kumpulan artikel tentang pendidikan yang sebagian di antara artikel di dalamnya dimuat di media massa, Jurnal Pendidikan Disdik Sumenep.
bangku SMP. Hingga kemudian mencoba lebih menekuni dunia menulis di awal tahun 2013 dan sempat menerbitkan buku pertamanya
di tepian malam,
saat kicau purnama berdenyar
melambai pada bintang,
memekik salam rindu dan sayang
aku terpenjara,
dalam ingatku padamu,
pada bait-bait tawa berkuntum senyum
di telaga kesiur suara bidadari
bertaut dalam gurindam namamu
bertalu,
napas gurat hidungmu,
memangku jalinan rindu
di dadamu, berpeluk sejuta cinta
rembulan,
bergantung di atas sayap awan
aku terkapar, hilang
di batas kecup gigil mimpi malam!
Madura, 26/01/2017
****
Rusdi El Umar lahir dan besar di Kota Sumenep Madura. Suka membaca dan menulis sejak duduk di “Menjadi Guru Yang Kreatif, efektif, dan Menyenangkan,” sebuah kumpulan artikel tentang pendidikan yang sebagian di antara artikel di dalamnya dimuat di media massa, Jurnal Pendidikan Disdik Sumenep.
bangku SMP. Hingga kemudian mencoba lebih menekuni dunia menulis di awal tahun 2013 dan sempat menerbitkan buku pertamanya
Seterusnya beberapa buku antologi, baik cerpen, puisi, dan artikel, serta sebuah novelit bergendre anak-anak. Berikut beberapa buku yang sempat diterbitkan: Menjadi Guru Kreatif, Aplikatif, dan Menyenangkan, (Penerbit: CV Bisnis Mulia Kinsultama, Mei 2013), Menghujat Tuhan; (Penerbit: Ihya Press, Juli 2015), Keluarga Sumekar; Tadarus Kerinduan (Antologi Puisi); (Penerbit, Ihya Press, April 2015); Rahasia Cinta Awet Muda (Memahami Pasangan Agar Bahagia); (Penerbit, Pustaka Jingga, Juli 2013); Saatnya Benda Berperan (Antologi Cerpen); (Penerbit, Pustaka Jingga, Juni 2013); Dreamland of Fantasy (Antologi Cerpen); (Penerbit, Pustaka Jingga, Juli 2013); Jelaga (Antologi Puisi); (Penerbit, Asrifa, 2013); Moment Indahnya Kebersamaan (Antologi Cerpen); (Penerbit, Soega Publishing, 2012); Senandung Zikir Sang Pendosa (Antologi Cerpen); (Penerbit, Meta Kata, Mei 2013); Ramadan: Semesta Merindu (Antologi Puisi );( Penerbit, Meta Kata, Juli 2013); Bunga Karang (Antologi Cerpen );(Penerbit, Pustaka Jingga, Mei 2013)
Saat ini penulis menjadi tenaga pengajar aktif di SMPN 1 Masalembu. Masih terus berusaha menajadi penulis yang lebih profesional, pun juga sebagai guru yang terus berupaya menjadi guru yang sukses.
Bagi teman-teman yang ingin berkomunikasi dengan penulis, dapat menghubungi lewat FB; Rusdi El Umar, Twitter; @rusdi_elumar, Email; rusdiumar@gmail.com, HP. 081234775969.
Terima kasih, Mas Anton!
BalasHapus