Rumah Literasi Sumenep Luncurkan "Mutiara yang Terserak"
Rumah Literasi Sumenep menggelar acara Peluncuran dan Bincang Buku "Mutiara yang Terserak" di Aula Kominfo, Jl KH Mansur No 71,...
https://www.rumahliterasi.org/2018/03/rumah-literasi-sumenep-luncurkan.html
Rumah Literasi Sumenep menggelar acara Peluncuran dan Bincang Buku "Mutiara yang Terserak" di Aula Kominfo, Jl KH Mansur No 71, Sumenep, dengan pembicara Set Wahedi dan S. Herianto, Sabtu (10/2/2018).
Yoyok, ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, agenda kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya.
"Sebelumnya Rumah Literasi melangsungkan sayembara menulis cerita rakyat bagi guru se-Kabupaten Sumenep," terang Yotok
Sayembara yang digelar bulan September-November 2017 tersebut adalah upaya Rumah Literasi untuk merawat cerita rakyat yang sudah mulai ditinggalkan anak muda jaman now
Penyerahan pemenang sayembara dilangsungkan di STKIP Sumenep, 15 Desember 2017, bersamaan sarasehan literasi dengan menghadirkan pembicara Pro. Dr. Djoko Saryono, MPd dengan tema Penguatan dan Pengembangan Literasi di Sumenep.
"Penyerahan pemenang sayembara kami barengkan dengan Sarasehan Panguatan Literasi Bagi Guru," tuturnya.
Buku ini memuat delapan karya pilihan dari 54 naskah yang masuk.
"Karya dalam buku ini adalah penghargaan kami bagi penulis yang tidak lelah merawat cerita rakyat, " ungkap Herianto. (tf)
Pilihan
Yoyok, ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, agenda kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya.
"Sebelumnya Rumah Literasi melangsungkan sayembara menulis cerita rakyat bagi guru se-Kabupaten Sumenep," terang Yotok
Sayembara yang digelar bulan September-November 2017 tersebut adalah upaya Rumah Literasi untuk merawat cerita rakyat yang sudah mulai ditinggalkan anak muda jaman now
Penyerahan pemenang sayembara dilangsungkan di STKIP Sumenep, 15 Desember 2017, bersamaan sarasehan literasi dengan menghadirkan pembicara Pro. Dr. Djoko Saryono, MPd dengan tema Penguatan dan Pengembangan Literasi di Sumenep.
"Penyerahan pemenang sayembara kami barengkan dengan Sarasehan Panguatan Literasi Bagi Guru," tuturnya.
Buku ini memuat delapan karya pilihan dari 54 naskah yang masuk.
"Karya dalam buku ini adalah penghargaan kami bagi penulis yang tidak lelah merawat cerita rakyat, " ungkap Herianto. (tf)